Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menjelaskan, salah satu upaya pemerintah untuk menekan impor migas dengan biodiesel. Akhir tahun lalu, pemerintah telah menerapkan biodiesel 20% (B20) dan Januari nanti tingkat crude palm oil ( B30) bakal ditingkatkan menjadi 30% (B30).
Menurut Airlangga, dengan penyerapan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebanyak 10 juta kiloliter (KL) untuk memenuhi kebutuhan B30, Indonesia bisa menghemat devisa dari impor migas hingga US$ 8 miliar atau sekitar Rp 112,8 triliun (kurs Rp 14.000).
Baca Juga: Jokowi minta CAD tuntas dalam empat tahun, Menko Airlangga siapkan jurus quick-wins
“Jadi kalau sekarang dengan program B30 itu kebutuhan kelapa sawit terserap CPO itu 10 juta kiloliter. Berarti penghematan devisa itu bisa mencapai US$ 8 billion dan ini bisa efektif mengurangi defisit neraca dagang,” kata Airlangga dalam acara Kompas100 CEO Forum, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Program B30 tersebut merupakan peta jalan pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Secara bertahap, pemerintah bakal meningkatkan persentase dari CPO di biodiesel hingga 100% Pemerintah menargetkan program biodiesel tersebut bisa diterapkan dalam dua tahun ke depan.
Baca Juga: Di depan dewan bisnis EU-ASEAN, Presiden Jokowi protes soal diskriminasi sawit