Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pencalonan Ketua Umum Hanura Wiranto dan pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura otomatis bubar setelah Hanura bergabung dalam koalisi PDI Perjuangan.
Dengan bergabung ke poros koalisi PDI-P, Hanura resmi mengusung Joko Widodo dalam pencalonan presiden 2014.
"Itu kan pasangan capres dan cawapres. Kalau memang tidak ada peluang untuk pasangan itu eksis, otomatis tidak akan kita wacanakan lagi untuk pilpres mendatang, itu kan otomatis," kata Wiranto di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (17/5/2014).
Wiranto mengaku memutuskan untuk bersama-sama PDI-P, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa mengusung Jokowi dan cawapresnya nanti dalam Pilpres 2014.
Dia memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan PDI-P yang sudah terbangun selama lima tahun terakhir, dan berada di luar kekuasaan.
"Saya, selaku pemegang mandat Hanura, mengambil ketetapan, tidak mungkin kebersamaan yang sudah kita bangun lima tahun itu dengan gampang kita lepaskan, kita lupakan," ujar Wiranto. Hanura, kata Wiranto, merasa memiliki satu platform politik yang sama dengan PDI-P.
Keputusan untuk bergabung dengan poros koalisi PDI-P ini disampaikan Wiranto seusai mengikuti pertemuan dengan Megawati.
Saat menemui Mega hari ini, Wiranto tidak didampingi Hary Tanoesoedibjo. Sebelum bertemu Megawati, Wiranto sudah membicarakan kemungkinan kerja sama ini dalam pertemuannya dengan Jokowi, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo.
Partai Hanura sebelumnya mengusung Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai bakal presiden dan wakil presiden. Namun, perolehan suara Hanura dalam pemilu legislatif beberapa waktu lalu tidak memungkinkan bagi partai itu untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri. (Icha Ratiska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News