kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Tahun Ini, Pemerintah Siapkan Dana Cadangan Jumbo


Selasa, 11 Juli 2023 / 23:05 WIB
Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Tahun Ini, Pemerintah Siapkan Dana Cadangan Jumbo
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata (kiri). Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Tahun Ini, Pemerintah Siapkan Dana Cadangan Jumbo.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, Sisa Anggaran Lebih (SAL) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp 478,9 triliun.  Nilai SAL tersebut lebih besar dari posisi SAL pada 2021 yang mencapai Rp 337,77 triliun.

Dana cadangan jumbo tersebut disiapkan untuk berjaga-jaga dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi tahun 2023 ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, SAL yang cukup besar pada akhir 2022 tersebut dirancang agar mampu mengatasi dan menjadi penyangga APBN tahun ini dalam menghadapi perekonomian global yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga: BUMN Sudah Setor Dividen ke Negara Rp 42,4 Triliun Pada Semester I-2023

“Perekonomian tahun ini diperkirakan mengalami kelesuan global dan terjadinya koreksi terhadap harga harga komoditas,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR Ke 29 Masa Persidangan V Tahu 2022-2023, Selasa (11/7).

Sri Mulyani menambahkan, SAL tersebut juga diharapkan mampu menjadi penyangga atau fiskal yang ampuh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi tahun 2023.

Adapun pada tahun ini, pemerintah berencana menggunakan SAL 2022 sebesar Rp 156,9 triliun yang akan digunakan untuk pemenuhan pembayaran utang dan pembayaran kewajiban pemerintah.

Baca Juga: Saldo Anggaran Lebih 2022 Rp 478,9 Triliun, Sri Mulyani: Untuk Penyangga APBN 2023

Dari SAL Rp 156,9 tersebut sebanyak Rp 100,9 triliun untuk penurunan pembiayaan utang, dan sebanyak Rp 56 triliun untuk pembayaran kewajiban Pemerintah diantaranya kurang bayar DBH, subsidi pupuk dan kompensasi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×