kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Gubernur BI Singgung Bahaya Ketergantungan Dolar di Pertemuan ASEAN+3


Rabu, 03 Mei 2023 / 10:48 WIB
Gubernur BI Singgung Bahaya Ketergantungan Dolar di Pertemuan ASEAN+3
ILUSTRASI. Gubernur BI menyoroti salah satu tantangan kawasan, yaitu ketergantungan pada mata uang utama dalam perdagangan dan investasi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./ama/17


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota ASEAN+3 kembali menggelar pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti salah satu tantangan kawasan, yaitu ketergantungan pada mata uang utama dalam perdagangan dan investasi.

"Ini akan meningkatkan kerentanan dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan di ASEAN+3," terang Perry dalam keterangannya, Rabu (3/5).

Untuk itu, Perry memandang perlunya ASEAN+3 untuk mempererat konektivitas pembayaran dengan menggunakan mata uang lokal yang lebih luas untuk transaksi.

Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan Sepakat Memulai Lagi Dialog Keuangan

Inovasi-inovasi juga perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas, di tengah inflasi yang masih tinggi, likuiditas yang lebih ketat, ruang kebijakan yang lebih sempit, dan pengaruh kuat dolar AS.

Forum menyambut baik pandangan Perry tersebut. Forum juga mengakui perkembangan kajian sistem pembayaran lintas batas di ASEAN+3.

Khususnya, mengenai penguatan transaksi mata uang lokal atau local currency transactions (LCT) dalam pembahasan isu tematik ASEAN+3.

Lebih lanjut, pertemuan yang dihelat pada 2 Mei 2023 di Incheon, Korea Selatan tersebut membawa kesepakatan untuk memperkuat kerja sama keuangan regional.

Baca Juga: Indonesia dan Laos Sepakati Perluasan Kerjasama Kebanksentralan

Termasuk dalam pembiayaan infrastruktur, kajian studi pada fasilitas nonpembiayaan, pembiayaan risiko bencana.

Ada juga kajian studi beberapa tema strategis, seperti digitalisasi keuangan, keuangan berkelanjutan, utang korporasi, utang rumah tangga, dan transaksi penggunaan mata uang lokal.

Kerja sama regional ini melalui inisiatif baik itu di bawah Regional Financing Arrangements (RFA) Future Direction, Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), AMRO, Asian Bond Markets Initiative (ABMI), Disaster Risk Financing (DRF), dan ASEAN+3 Future Initiatives.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×