kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.067   83,27   1,19%
  • KOMPAS100 1.056   15,56   1,50%
  • LQ45 830   12,97   1,59%
  • ISSI 214   1,69   0,80%
  • IDX30 423   6,77   1,63%
  • IDXHIDIV20 509   7,50   1,49%
  • IDX80 120   1,77   1,49%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   2,06   1,48%

Gubernur BI Singgung Bahaya Ketergantungan Dolar di Pertemuan ASEAN+3


Rabu, 03 Mei 2023 / 10:48 WIB
Gubernur BI Singgung Bahaya Ketergantungan Dolar di Pertemuan ASEAN+3
ILUSTRASI. Gubernur BI menyoroti salah satu tantangan kawasan, yaitu ketergantungan pada mata uang utama dalam perdagangan dan investasi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./ama/17


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota ASEAN+3 kembali menggelar pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti salah satu tantangan kawasan, yaitu ketergantungan pada mata uang utama dalam perdagangan dan investasi.

"Ini akan meningkatkan kerentanan dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan di ASEAN+3," terang Perry dalam keterangannya, Rabu (3/5).

Untuk itu, Perry memandang perlunya ASEAN+3 untuk mempererat konektivitas pembayaran dengan menggunakan mata uang lokal yang lebih luas untuk transaksi.

Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan Sepakat Memulai Lagi Dialog Keuangan

Inovasi-inovasi juga perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas, di tengah inflasi yang masih tinggi, likuiditas yang lebih ketat, ruang kebijakan yang lebih sempit, dan pengaruh kuat dolar AS.

Forum menyambut baik pandangan Perry tersebut. Forum juga mengakui perkembangan kajian sistem pembayaran lintas batas di ASEAN+3.

Khususnya, mengenai penguatan transaksi mata uang lokal atau local currency transactions (LCT) dalam pembahasan isu tematik ASEAN+3.

Lebih lanjut, pertemuan yang dihelat pada 2 Mei 2023 di Incheon, Korea Selatan tersebut membawa kesepakatan untuk memperkuat kerja sama keuangan regional.

Baca Juga: Indonesia dan Laos Sepakati Perluasan Kerjasama Kebanksentralan

Termasuk dalam pembiayaan infrastruktur, kajian studi pada fasilitas nonpembiayaan, pembiayaan risiko bencana.

Ada juga kajian studi beberapa tema strategis, seperti digitalisasi keuangan, keuangan berkelanjutan, utang korporasi, utang rumah tangga, dan transaksi penggunaan mata uang lokal.

Kerja sama regional ini melalui inisiatif baik itu di bawah Regional Financing Arrangements (RFA) Future Direction, Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), AMRO, Asian Bond Markets Initiative (ABMI), Disaster Risk Financing (DRF), dan ASEAN+3 Future Initiatives.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×