kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gubernur BI: Inflasi Juni bisa menyentuh 2%


Kamis, 20 Juni 2013 / 19:32 WIB
Gubernur BI: Inflasi Juni bisa menyentuh 2%
ILUSTRASI. Foto aerial Patung Suro dan Boyo berdiri megah di Taman Suroboyo, Kenjeran, Surabaya, Selasa (28/5). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bulan Juni menyentuh angka 2%. Hal itu menyusul rencana kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah.

Jika tak ada kenaikan harga BBM bersubsidi, tingkat inflasi bulan Juni diperkirakan hanya menyentuh 0,7% - 0,9%.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dampak kenaikan harga BBM akan membuat inflasi terkerek naik selama empat bulan.

Selain karena faktor kenaikan harga BBM bersubsidi, periode bulan Juni, Juli, Agustus dan September merupakan waktu kenaikan bagi inflasi.

"Selama tiga bulan itu inflasi akan naik secara berkala, namun pada bulan ke empat akan mulai turun," ujar Agus, Kamis (20/6). Agus memperkirakan, inflasi Juni merupakan yang tertinggi dibandingkan tiga bulan lainnya.

Sementara itu inflasi akan kembali normal pada bulan Oktober. Nah, untuk mengantisipasi terjadinya inflasi itu, Agus mengaku sudah melakukan beberapa langkah.

Pertama, BI sudah menaikkan Fasilitas Simpanan bank Indonesia (FASBI) sebesar 25 bps, dan menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 bps menjadi 6%.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya expected inflation, atau ekspektasi kenaikan harga oleh pasar. BI juga melihat, stabilitas nilai tukar penting untuk dijaga, karena bisa berdampak terhadap peredaran uang yang beredar dan juga terhadap harga komoditas di pasar.

Selain itu, BI dan Pemerintah sudah melakukan koordinasi untuk menjaga inflasi dengan kebijakan-kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal itu dilakukan untuk mengimbangi kebijakan moneter yang sudah dilakukan BI.

Sementara itu, ekonom Kepala Bank Tabungan Negara (BTN), Prasetyantoko mengatakan, pemerintah juga mesti mengantisipasi naiknya permintaan pangan dan kebutuhan pokok lainnya menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan hari raya Idul Fitri.

Menurutnya, tanpa kenaikan harga BBM, bulan inflasi Juni hanya sebesar 0,7%-0,9%. "Dengan kenaikan harga BBM inflasi bulan Juni akan bertambah sekitar 2% - 2,5%," jelas Prasetyantoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×