Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Partai Demokrat kemungkinan besar akan mengambil sikap netral dalam pemilu presiden mendatang. Hal ini menyusul terhentinya pembicaraan dengan Partai Golkar dalam rencana membentuk koalisi poros ketiga. Partai Golkar pun mulai merapat ke Partai Gerindra.
“Bisa jadi nanti itu (oposisi). Ya, preferensi rapimnas kan kita non alignment,” ujar Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/5/2014).
Syarief mengungkapkan, pembahasan poros ketiga sudah dipastikan tak terbentuk. Pasalnya, Syarief mengakui sulit menyatukan pendapat antara Partai Demokrat dengan Partai Golkar. Syarief juga enggan berkomentar soal kemampuan para politisi Partai Demokrat untuk menjadi oposisi di parlemen.
“Soal itu, kita lihat saja perkembangannya nanti,” ucap Menteri Koperasi dan UKM ini.
Sebelumnya, pembicaraaan Partai Golkar dan Partai Demokrat terhenti lantaran tidak adanya titik temu soal tokoh yang akan diusung sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden. Partai Demokrat menawarkan nama Sultan Hamengkubuwono X yang juga politisi Partai Golkar untuk disandingkan dengan salah satu peserta konvensi.
Namun, Partai Golkar justru menawarkan Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie untuk maju sebagai calon presiden bersama peserta konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.
Kandasnya rencana poros ketiga juga diutarakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono. Agung bahkan mengakui pembicaraan kedua partai sudah selesai sejak kemarin, Minggu (18/5/2014). Alasan mentoknya rencana koalisi poros ketiga, sebut Agung, lantaran Aburizal tidak mau hanya dijadikan king maker.
Agung pun mengungkapkan saat ini partainya tengah menjajaki peluang koalisi dengan Partai Gerindra.
Menteri Perindustrian yang juga politisi Partai Golkar, MS Hidayat bahkan menyebut sudah ada pertemuan antara Aburizal dengan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Minggu tengah malam. Pertemuan itu dilakukan seusai Aburizal bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Cenderung ke Gerindra sekarang,” tutur Hidayat. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News