kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jadi Negara Maju di 2045, Airlangga: Target Ambisius Tapi Realistis


Selasa, 21 November 2023 / 16:58 WIB
Jadi Negara Maju di 2045, Airlangga: Target Ambisius Tapi Realistis
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cita-cita menjadi negara maju pada tahun 2045, tepat 100 tahun sejak merdeka.

Berbagai upaya dan peluang yang dimiliki terus dioptimalkan agar secara bertahap perekonomian Indonesia terus dapat ditingkatkan sehingga mampu mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

"Target ini ambisius tapi realistis. Oleh karenanya, dibutuhkan smart execution dan strong collaboration dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, cendekiawan dan tentunya universitas sebagai barometer bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan sebagai pencetak generasi-generasi unggul ke depan," ujar Airlangga dalam acara Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, Selasa (21/11).

Baca Juga: Tak Ingin Lewatkan Bonus Demografi, Pemerintah Siapkan Transformatif Bidang Kesehatan

Menurutnya, untuk mencapai cita-cita tersebut, maka Indonesia memiliki empat peluang yang perlu diambil. Peluang yang pertama adalah populasi, di mana Indonesia diberkati dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia.

Dengan diimbangi dengan kualitas sumber daya yang baik, maka Indonesia akan mampu menghasilkan output perekonomian yang tinggi.

Kedua adalah hilirisasi, yang saat ini telah dimulai dengan membangun ekosistem di sektor manufaktur maupun di sektor berbasis kendaraan listrik, dan hilirisasi mineral sebagai nilai tambah menuju industrialisasi.

Sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik, hilirisasi merupakan komitmen ekonomi hijau pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi.

Baca Juga: Tantangan Ekonomi Generasi Muda

Airlangga bilang, Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau yang bisa melebihi kapasitas 400.000 megawatt, seperti potensi panas bumi, pembangkit listrik tenaga air, sungai, panel surya, dan potensi angin.

Ketiga adalah digitalisasi. Ia menyebut, nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN, yakni mencapai US$ 77 miliar pada tahun 2022 dan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 1 triliun pada tahun 2030.

"Nilai ekonomi Indonesia di ASEAN untuk ekonomi digital di tahun ini mendekati US$ 80 miliar dan diperkirakan akan meningkat US$ 1 triliun di tahun 2030," jelasnya.

Indonesia juga memiliki lebih dari 2.500 perusahaan start-up, sekaligus menjadi yang terbesar ke-6 di dunia. pemerintah telah membangun lebih dari 12.000 km jaringan hingga meluncurkan Satelit Multifungsi Satria untuk melayani akses internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Baca Juga: Agar Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju, Airlangga: Investasi Harus Tumbuh 6,8%

Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan program Akademi Kepemimpinan Digital dan Beasiswa Talenta Digital yang dibantu mitra-mitra swasta seperti Apple, Microsoft, dan Amazon untuk menciptakan 9 juta talenta digital dalam rentang waktu 15 tahun. L

Dan terakhir, inovasi juga berperan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat penting.

“Peluang tersebut menjadi modal yang baik bila dimanfaatkan secara optimal. Dan saat ini fundamental ekonomi kita dibandingkan dengan berbagai negara lain relatif jauh lebih baik, dan Indonesia termasuk dalam top 5 ekonomi di dunia,” imbuh Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×