kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Gita Wirjawan: Perusahaan Jepang tetap berinvestasi di Indonesia


Senin, 14 Maret 2011 / 21:00 WIB
ILUSTRASI. Pengunjung memilih buku-buku panduan dan materi ujian di toko buku Gramedia, Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/31/12/2019


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

BOGOR. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan memastikan bahwa rencana investasi perusahaan Jepang tetap aman. Tidak terpengaruh terkait bencana tsunami yang melanda negeri sakura tersebut.

"Aman lah, enggak khawatir karena mereka sudah mengambil sikap strategis dan jangka panjang mengenai Indonesia. Tapi ya kita tetap optimistis mereka tetap berinvestasi," katanya di Istana Bogor. (14/3).

Menurutnya, sikap strategis yang ditunjukkan oleh sejumlah perusahaan Jepang yang tetap akan melanjutkan proyek Metropolitan Priority Area (MPA). Gita pun menunjukkan salah satu perusahaan raksasa Jepang, Mitsubishi yang tetap berkeinginan berinvestasi di Indonesia.

Seperti diketahui, Mitsubishi Corporation berencana tanamkan investasi US$ 18 miliar sampai US$ 20 miliar dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun melalui empat proyek, yakni melanjutkan komitmennya di investasi di LNG Donggi-Senoro. Kedua, rencana mereka untuk ber-coinvestasi dengan Eramed di Wedabe, Halmahera dalam pembangunan smelter pembangkit listrik. "Ini untuk kepentingan Ferronickel yang akan dilaksanakan dalam 3-4 tahun ke depan," paparnya.

Ketiga, proyek MPA (Metropolitan Priority Area) yang akan dibungkus dalam konteks koridor yang sudah dikembangkan dalam master plan untuk 2010 sampai 2025. Keempat, untuk kepentingan keberadaan Mitsubishi di sektor otomotif, mereka sudah merencanakan untuk meningkatkan penjualan mobil dalam 4 sampai 5 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×