Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Gerindra dan PKB resmi membuat Sekretariat Bersama (Sekber) guna memenangkan Pemilu 2024. Pembentukan Sekber ini dinilai pengamat politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko,sebagai ajang unjuk kekuatan Partai Gerindra dan PKB untuk menuju pemilu 2024.
Sebab selama ini koalisi Partai Gerindra dan PKB tak terlalu menonjol dibandingkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan rencana koalisi yang dibangun oleh Nasdem.
"Sekber ini menunjukkan koalisi Partai Gerindra dan PKB sangat solit. Tanpa secara jelas menyampaikan siapa calon resmi yang nanti akan diusungnya. Mereka sepakat untuk membangun komitmen sambil melihat dinamika politik yang akan terjadi. Ini merupakan strategi jitu yang dilakukan Prabowo,"kata Anang dalam keterangannya, Rabu (25/1).
Baca Juga: Survei Terbaru Indekstat, Ganjar Pranowo Kalahkan Prabowo Subianto & Anies Baswedan
Namun dengan dibentuknya Sekber ini kemungkinan besar koalisi Partai Gerindra dan PKB untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres semakin besar. Terlebih lagi Prabowo merupakan salah satu tokoh politik nasional yang memiliki elektabilitas yang cukup tinggi. Meskipun untuk dapat memenuhi electoral threshold, koalisi Partai Gerindra dan PKB masih membutuhkan satu parpol lagi.
Anang mengakui, saat ini peluang Ketua Umum Partai Gerindra untuk memenangkan pilpres 2024 masih jauh di bawah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Dari beberapa lembaga survei politik yang memiliki kredibilitas yang tinggi, trend penurunan elektabilitas Prabowo masih terjadi.
Sementara itu tren elektabilitas Anies terus mengalami peningkatan. Meningkatnya elektabilitas Anies ini bisa dimaklumi oleh Anang.
"Saat ini Anies sudah menjalankan fungsi sebagai capres. Dan dukungan dari Nasdem sudah sangat jelas untuk mendukung Anies. Meskipun Nasdem masih membutuhkan koalisi partai untuk dapat mengusung Anies. Sementara Ganjar masih terkendala problematika internal PDIP dan jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sehingga Ganjar belum optimal untuk menjalankan fungsi sebagai capres,"kata Anang.
Baca Juga: Pemilu 2024, Prabowo dan Muhaimin Iskandar Resmikan Sekber Gerindra-PKB
Dengan adanya Sekber ini peluang Sandiaga Uno untuk menjadi capres maupun cawapres dari Partai Gerindra semakin kecil. Selain karena PKB ngotot mengusung Muhaimin Iskandar jadi cawapres mendampingi Prabowo, Sandiaga dinilai Anang juga sudah memiliki 'cacat' moral politik.
Tanpa konsolidasi dan komunikasi dengan Prabowo dan Parta Gerindra, Sandiaga memposisikan siap untuk dicalonkan sebagai cawapres. Bahkan kesiapan Sandiaga menjadi cawapres ini yang menjadi polemik di internal Partai Gerindra.
Anang melihat kehadiran Sandiaga di acar Sekber hanya sekadar menjalankan kewajiban sebagai kader yang baik dari Partai Gerindra dan loyal terhadap Prabowo.
Bisa diartikan juga kedatangan Sandiaga ke peresmian Sekber merupakan dukungannya koalisi Partai Gerindra dan PKB. Namun peluang perubahan capres cawapres masih bisa terjadi di koalisi Partai Gerindra dan PKB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News