kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Gerakan Nasional Selamatkan Demokrasi menilai pemilu 2019 tidak luber dan jurdil


Minggu, 21 April 2019 / 20:39 WIB
Gerakan Nasional Selamatkan Demokrasi menilai pemilu 2019 tidak luber dan jurdil


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerakan Nasional Selamatkan Demokrasi menyebut bahwa pesta demokrasi rakyat Indonesia tahun ini tidak memenuhi asas luber-jurdil. Said Didu yang juga ikut dalam Gerakan Nasional Selamatkan Demokrasi menyebut bahwa pelanggaran yang ada di Pemilu saat ini disebut terstruktur, sistematik dan masif.

"Kenapa kami katakan terstruktur karena mulai dari perencanaan yaitu DPT terakhir tidak terselesaikan 17 juta lebih, sampai terlibatnya gubernur bupati camat dan RT RW secara nyata, dan itu ibaratnya penonton sudah teriak semua," jelas Said Didi kawasan SCBD Jakarta, Minggu (21/4).

Mengenai sistemik Said dijelaskan pola yang digunakan sama dan terjadi hampir di seluruh nusantara. Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto yang juga tergabung dalam gerakan tersebut setuju dengan apa yang disampaikan Said Didu.

"Sekarang saya dengar tim BPN sedang kumpulkan kecurangan yang ada hampir di seantero nusantara. Kami datang kesini karena bagian dari negeri," sambung Bambang Widjajanto. Adanya pelanggaran yang terstruktur, sistematik dan masif kembali ditegaskan Bambang lantaran kurang terpenuhinya asas luber jurdil tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×