kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot investasi ke Indonesia, pemerintah menaruh harapan pada RCEP


Rabu, 20 November 2019 / 19:30 WIB
Genjot investasi ke Indonesia, pemerintah menaruh harapan pada RCEP
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memimpin Delegasi RI dalam Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-3 di Bangkok, Thailand, Senin (4 Nov). Sebagai Negara Koordinator, Indonesia menggarisbawahi upaya dan kerja ke


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaruh harapan besar pada Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Regional (RCEP) untuk menggenjot investasi ke Indonesia.

Pasalnya RCEP ini dinilai berbeda dengan aturan perdagangan bebas biasa. Sebab RCEP, selain dapat meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, juga dapat meningkatkan investasi.

Baca Juga: Setelah bertemu investor Jepang, begini instruksi Jokowi ke Menhub

Direktur Perundingan ASEAN Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Donna Gultom mengatakan, Indonesia perlu memperbaiki kebijakan untuk mempermudah investasi.

"Peluang ada di sana, bagaimana mengambil peluang, bagaimana kebijakan memudahkan untuk industri," ujar Donna dalam Forum Merdeka Barat (FMB), Rabu (20/11). 

Donna menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan peta jalan dalam menarik investasi tersebut. Pada peta jalan tersebut akan disusun langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kemudahan berinvestasi.

Baca Juga: Pemerintah janjikan kemudahan investasi kepada investor Jepang

Beberapa hal perlu diperbaiki dalam rangka daya saing investasi. Donna menyebutkan seperti harga gas industri dan bunga bank yang tinggi masih kurang menarik bagi industri.

"Kita punya draf, akan kita bahas menjadi program nasional ke depan," terang Donna.

Baca Juga: Luhut: 30 Investor Jepang lirik proyek di Ibukota baru di Kaltim

Indonesia dinilai memiliki daya tarik investasi bagi negara lain. Oleh karena itu, langkah tersebut perlu didorong dengan adanya kebijakan yang mendukung.

Menurut Donna,perlu mengejar sektor industri manufaktur untuk mengembangkan ekonomi Indonesia. Beberapa sektor dinilai berpotensi masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Avanza dan Xpander bersaing ketat, siapa jawaranya?

"Chemical itu Korea masuk di otomotif juga dan Jepang juga masuk di sektor otomotif," jelas Donna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×