Reporter: Abdul Basith | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo kembali menekankan reformasi struktural dan reformasi birokrasi. Hal itu diungkapkan saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Bogor. Reformasi tersebut diminta untuk dilaksanakan di seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk meningkatkan daya saing.
"Terutama yang berkaitan dengan perizinan, investasi, ekspor," ujar Jokowi di Istana Bogor, Selasa (23/4). Kemudahan perizinan tersebut juga diminta untuk dilakukan di daerah. Oleh karena itu Jokowi meminta kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) untuk memberikan tekanan terkait reformasi tersebut.
Reformasi birokrasi tersebut merupakan kunci dari peningkatan di bidang investasi dan ekspor. Bila masalah tersebut tidak dilakukan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tidak mencapai target.
"Jangan berharap pertumbuhan ekonomi kita semakin meningkat karena perbaikan iklim investasi dan ekspor itulah jadi kunci," terang Jokowi. Asal tahu saja, sebelumnya Jokowi juga sempat marah terkait realisasi ekslor dan investasi Indonesia. Ia menyangkan realisasi investasi yang tidak mencapai angka 10%.
Padahal berdasarkan survei Jokowi menyebut Indonesia berada pada peringkat keempat destinasi investasi paling menarik di dunia. Akibat perizinan yang sulit membuat investor batal masuk ke Indonesia.
Sementara masih rendahnya ekspor disebabkan karena produk ekspor masih merupakan bahan mentah. Oleh karena itu Jokowi meminta agar membuka peluang investasi bagi industri hilir dari komoditas di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News