Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Wakil Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Leomongga Agus Gumiwang mengatakan potensi produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia banyak mengalami kemajuan yang signifikan dan menarik di pasar internasional.
Dia melihat, saat ini banyak generasi muda yang meneruskan kriya UMKM milik orang tuanya. Kondisi ini membawa nafas segar bagi produk yang dianggap ketinggalan jaman.
"Jadi secara tren desain, selera mereka sudah mulai memodifikasi kriya-kriya yang tadinya dinilai jadul sudah dimodifikasi dengan nafas anak muda," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (8/5).
Baca Juga: Kemenperin Gandeng Dekranas Pacu Perajin Tenun di Kota Ambon
Leomongga mengungkapkan, generasi penerus kerajinan orang tuanya banyak memadupadankan warna-warna alam yang modern, eco friendly dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari seperti pada bidang fesyen.
“Dengan adanya nafas muda dan baru, secara general produk UMKM kita semakin baik dan semakin kompetitif di dunia Internasional dan menembus pasar ekspor lebih banyak lagi,” ungkap dia.
Baca Juga: Puncak Perayaan HUT ke-44 Dekranas Bakal Diramaikan 257 Stan UMKM dari 38 Provinsi
Produk fesyen Indonesia saat ini banyak diminati oleh konsumen di negara-negara Timur Tengah. Hal ini terlihat dari pameran-pameran yang kerap kali diikuti di sana.
"Kalau ada acara bazar atau expo di Dubai, Qatar, UEA itu pasti selalu ludes fesyen kita, mungkin dari sisi warna, desain cocok," terang dia.
Sementara itu, lanjut dia, untuk produk wastra atau kain tenun asli Indonesia banyak diminati oleh pasar Eropa, pasalnya produk ini memiliki pattern-pattern yang unik dan setiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing.
"Pasarnya sepengetahuan saya setiap ada bazar di luar negeri pasti laris manis, jadi mereka terkurasi dan harus compete dengan produk negara lain," tandas Leomongga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News