kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Gapensi imbau pengusaha konstruksi gunakan rupiah


Senin, 23 Maret 2015 / 09:47 WIB
Gapensi imbau pengusaha konstruksi gunakan rupiah
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melihat tanaman padi yang akan dipanen di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meninjau panen padi di sawah seluas 500 hektare dan membagikan bantuan secara langsung kepada para petani. Pemerintah Coba Redam Inflasi di Tengah Tekanan El Nino, Harga Minyak dan Rupiah.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terpuruknya nilai tukar rupiah juga menjadi perhatian para pengusaha konstruksi. Karenanya, Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) terus mengkampanyekan penggunaan rupiah dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh pengusaha konstruksi.

Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman Karumpa bilang kampanye penggunaan rupiah di kalangan pengusaha konstruksi ini diharapkan bisa membantu mengembalikan kepercayaan publik untuk menggunakan rupiah, sehingga rupiah ikut terdongkrak. "Mata uang kita minimal harus berdaulat di wilayah kita sendiri," ujarnya dalam siaran pers Sabtu (21/3).

Menurutnya, Gapensi telah menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk menggunakan rupiah dalam setiap transaksi. Apalagi, kewajiban penggunaan rupiah telah diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) nomor 7 tahun 2011 tentang mata Uang. Maklum, selama ini masih ada transaksi di bidang konstruksi yang menggunakan dollar Amerika Serikat (AS).

Dengan upaya ini, Andi optimistis rupiah akan kembali menguat. Terlebih lagi, saat ini kinerja ekonomi nasional mulai bergerak positif seperti adanya deflasi dan surplus neraca perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×