kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.595   -12,00   -0,07%
  • IDX 8.126   74,55   0,93%
  • KOMPAS100 1.121   15,16   1,37%
  • LQ45 780   8,00   1,04%
  • ISSI 292   2,87   0,99%
  • IDX30 407   3,03   0,75%
  • IDXHIDIV20 456   1,98   0,44%
  • IDX80 123   1,45   1,19%
  • IDXV30 132   1,56   1,20%
  • IDXQ30 128   0,65   0,51%

Fokus tingkatkan akses sanitasi dan air minum layak, ini target Bappenas


Senin, 02 Desember 2019 / 17:27 WIB
Fokus tingkatkan akses sanitasi dan air minum layak, ini target Bappenas
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pemerintah menargetkan adanya peningkatan akses sanitasi dan air minum yang layak dan berkelanjutan.

Dalam RPJMN tersebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/ Bappenas) menargetkan, di 2024 terdapat 100% rumah tangga yang sudah memiliki akses air minum layak dan 90% rumah tangga dengan sanitasi yang layak dan aman.

Baca Juga: Aspek entertainment dan sport jadi daya tarik Indonesia Night Run

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menerangkan, dari 90% akses sanitasi tersebut, sudah mencakup 20% aman dengan praktik buang air besar sembarangan (BABS) di tempat terbuka mencapai 0%.

Sementara, akses air minum layak ditargetkan mencapai 100% sudah mencakup 30% akses perpipaan dan 15% akses air minum aman. "(Target 30% perpipaan dicapai) melalui pembangunan 10 juta sambungan rumah tangga, termasuk di dalamnya akses air minum aman sebesar 15%," ujar Suharso, Senin (2/12).

Suharso membeberkan, di antara negara G20, Indonesia berada pada posisi terendah untuk penyediaan akses air minum dan posisi kedua terendah untuk penyediaan akses sanitasi.

Baca Juga: Rachmat Kaimuddin akan perkuat strategi bisnis Bank Bukopin di era industri 4.0

Pasalnya, hingga 2018, akses sanitasi yang layak di Indonesia baru mencapai 74,58% termasuk akses sanitasi aman 7,42% dan dengan tingkat praktik BABS di tempat terbuka mencapai 9,36%.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×