kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch Pertahankan Peringkat Utang Indonesia di BBB dan Outlook Stabil


Selasa, 28 Juni 2022 / 22:00 WIB
Fitch Pertahankan Peringkat Utang Indonesia di BBB dan Outlook Stabil
ILUSTRASI. Fitch kembali mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB atau investment grade dengan outlook stabil.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB atau layak investasi (investment grade) dengan outlook stabil pada Selasa (28/6).

“Ini dengan menimbang prospek pertumbuhan Indoneisa jangka menengah yang baik, serta rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) yang masih rendah,” tulis Fitch dalam laporannya.

Namun, Fitch melihat masih ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh Indonesia. Yakni terkait rasio pembiayaan eksternal yang meningkat juga penerimaan pemerintah yang dinilai masih rendah.

Baca Juga: Mengalami Penurunan, Utang Pemerintah Capai Rp 7.002 Triliun per Mei 2022

Selain itu, bila dibandingkan dengan negara-negara sebaya, Fitch menilai, beberapa indikator struktural seperti PDB per kapita dan tata kelola lebih rendah.

Meski masih mempertahankan peringkat utang Indonesia, Fitch mengingatkan, ada kemungkinan peringkat utang Indonesia turun dengan mempertimbangkan beberapa hal.

Pertama, kondisi keuangan publik. Jangan sampai ada peningkatan nominal beban utang publik secara keseluruhan yang mendekati negara sebaya kategori BBB lainnya. Misalnya, dengan kegagalan mengurangi defisit fiskal ke tingkat sebelum krisis atau akumulasi utang lebih lanjut milik entitas publik.

Kedua, kondisi ekonomi makro. Peringkat utang Indonesia bisa turun bila ada pelemahan stabilitas ekonomi makro, misalnya akibat berlanjutnya pembiayaan moneter terhadap defisit dalam beberapa tahun ke depan.

Ketiga, penurunan berkelanjutan dalam neraca eksternal terutama cadangan devisa, yang diakibatkan oleh arus keluar modal asing karnea berkurangnya kepercayaan investor, atau adanya intervensi valuta asing yang besar.

Baca Juga: Ini Penyebab Utang Pemerintah Menyusut Per Mei 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×