Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings menilai, kebijakan moneter dan nilai tukar yang dilakukan Bank Indonesia (BI) telah membantu menstabilkan aliran modal asing, baik melalui kenaikan bunga acuan maupun intervensi agresif di pasar valas.
BI secara kumulatif sejak Mei lalu telah menaikkan bunga acuan hingga 125 basis points (bps) hingga saat ini, meski dapat mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Sementara intervensi di pasar valas menyebabkan penurunan cadangan devisa (cadev).
Namun, pasar aset Indonesia dinilai Fitch akan tetap rentan terhadap kegelisahan pasar. Hal itu sejalan dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang melebar dan ketergantungan pada modal asing karena 37,7% dari surat utang pemerintah dimiliki oleh asing per Juli 2018.
Fokus BI pada stabilitas nilai tukar membuat cadev berisiko tergerus lagi dari perkiraan awal Fitch yang sebesar US$ 109 miliar di akhir 2018, setara dengan 5,3 bulan pembayaran eksternal saat ini.
Oleh karena itu, Fitch memperkirakan BI akan menaikkan bunga acuan hingga 100 bps lagi hingga tahun 2020 mendatang. "Fitch memperkirakan bank sentral untuk menaikkan tingkat kebijakannya dengan 25 bps lebih lanjut pada 2018, 50 bps di 2019 dan 25 bps pada 2020," ungkap Fitch dalam rilis pemeringkatan, Senin (3/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News