kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.541   -66,00   -0,40%
  • IDX 8.187   21,16   0,26%
  • KOMPAS100 1.118   1,30   0,12%
  • LQ45 783   -1,85   -0,24%
  • ISSI 292   1,38   0,48%
  • IDX30 411   -0,77   -0,19%
  • IDXHIDIV20 463   -1,12   -0,24%
  • IDX80 123   0,06   0,05%
  • IDXV30 133   0,13   0,10%
  • IDXQ30 128   -0,23   -0,18%

First Travel tak terbuka dalam proposal perdamaian


Rabu, 27 September 2017 / 18:01 WIB
First Travel tak terbuka dalam proposal perdamaian


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Tim pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) PT First Anugerah Karya Wisata alias First Travel mengaku belum menerima proposal perdamaian.

Salah satu pengurus PKPU Abdilillah mengatakan, debitur (First Travel) tidak terlalu tebuka dalam menyusun proposal perdamaian. Padahal, pihaknya patut mengetahui penawaran yang diajukan debitur kepada para kreditur.

"Kami cukup intens bertemu dengan prinsipal debitur di penjara, tapi untuk proposal perdamaian mereka tidak mau terbuka," jelasnya di Jakarta, Rabu (27/9).

Maka dari itu pihaknya mendesak kepada debitur untuk segera menyerahkan proposal perdamaian. Mengingat masa PKPU sementara First Travel semakin sempit.

Apalagi, pihak debitur mengakui sudah selesai menyusun proposal perdamaian. Tak hanya terkait proposal, Abdillah juga mengaku pihaknya belum menerima dokumen apapun dari First Travel.

Alhasil, verifikasi tagihan pun dilakukan tanpa adanya dokumen pembanding. "Tapi sama debitur diakui, diakuinya pun tidak jelas menggunakan dokumen yang mana," lanjutnya.

Namun begitu, ia berharap pihak debitur untuk selalu kooperatif dalam mengikuti proses PKPU. Sehingga, PKPU dapat berakhir damai tanpa merugikan satu pihak pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×