Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2019 akan segera dirilis. Besok, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan Produksi Domestik Bruto (PDB) selama April-Juni 2019.
Ekonom Pemeringkat Efek Indinesia (Pefindo) Fikri C. Permana menilai faktor internal dan eksternal akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya selain faktor musiman, dari sisi dunia usaha dan investasi tidak sebesar yang diharapkan.
Baca Juga: Simak pertimbangan ekonom proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,1% di kuartal II
Fikri bilang akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta Pemilu membuat investasi kurang bekerja ciamik. Investor pada kuartal II-2019 cenderung wait and see menunggu arah kebijakan pemerintah selanjutnya.
“Sementara dari sisi lapangan usaha, transportasi, komunikasi, dan akomodasi lebih rendah karena kenaikan harga tiket pesawat pada Mei-Juni lalu,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Baca Juga: Proyeksi LPEM UI, PDB kuartal II-2019 hanay melaju di gigi satu
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memandang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan hanya tumbuh tipis karena aktivitas industri stagnan.
“Perdagangan kontribusinya besar tapi memang pertumbuhannya tidak sebesar tahun lalu, terbesar masih dari pertanian,” kata Eko kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Eko menambahkan, salah satu indikasi mengapa proyeksinya terbilang rendah karena lembaga international sebelumnya sudah merilis lebih kecil. Dalam arti kata lain pelemah ekonom global di tahun ini memang begitu terasa bagi Indonesia, terutama terhadap kinerja ekspor.
Baca Juga: LPEM UI proyeksikan PDB kuartal II 2019 tumbuh 5,1%
Adapun Fikri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 di level 5,12% year on year (yoy). Sementara Eko meramal sebesar 5,1% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News