CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.891   -76,00   -0,48%
  • IDX 7.245   -63,56   -0,87%
  • KOMPAS100 1.108   -9,65   -0,86%
  • LQ45 880   -6,33   -0,71%
  • ISSI 220   -1,67   -0,76%
  • IDX30 451   -3,42   -0,75%
  • IDXHIDIV20 542   -4,51   -0,82%
  • IDX80 127   -1,12   -0,87%
  • IDXV30 136   -1,39   -1,01%
  • IDXQ30 150   -1,34   -0,88%

Fadli Zon terkejut wartawan dikasari tim Prabowo


Rabu, 02 Juli 2014 / 12:33 WIB
Fadli Zon terkejut wartawan dikasari tim Prabowo
ILUSTRASI. Simak syarat dan ketentuan promo Kartu Kredit BCA makan di Sushi Tei diskon hingga 25%


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon mengaku terkejut mengetahui ada beberapa wartawan mendapat perlakuan kasar dari panitia silaturahim calon presiden Prabowo Subianto ke Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta.

Fadli mengaku baru mendengar kabar tentang peristiwa di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa di Yogyakarta pada Selasa (1/7) itu saat diminta konfirmasi di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (2/7/2014) pagi. "Ya mungkin dia hanya bercanda kali ya. Kalau saya sih, hal seperti itu tidak substansi," ujar Fadli. "Kepada semua media kami mengharapkan (panitia) selalu welcome karena ini tugas jurnalistik untuk melakukan pemberitaan dan juga kontrol."

Menurut Fadli, sama sekali tidak ada arahan kepada para panitia untuk memilah media, apalagi berlaku kasar. Bila ternyata ada tindakan kasar seperti kejadian di Yogyakarta itu, Fadli mengatakan hal itu merupakan tindakan personal dari panitia tersebut.

"Kalau ada yang seperti itu pasti bukan policy kami. Pribadi dia mungkin itu level orang di lapangan yang tidak mengerti. Jadi bercanda atau ekspresi spontan," kata Fadli. Dia pun membantah kubunya tak memihak kebebasan pers, menyusul peristiwa tersebut.

"Pers bagi kita adalah (pilar) demokrasi yang sangat penting. We're the state of democracy. Dan saya pikir nanti setelah 9 Juli semua pers yang berpihak sekarang akan kembali lagi seperti semula," ucap Fadli.

Perlakuan tidak menyenangkan terjadi terhadap beberapa wartawan di Yogyakarta yang hendak mengambil tanda pengenal peliput silaturahim Prabowo ke Sri Sultan Hamengku Buwono. Salah satu wartawan yang mengalami tindakan tak menyenangkan tersebut adalah fotografer Kompas, Ferganata Indra.

Panitia yang ditemui Indra untuk mengambil tanda pengenal itu justru menyebut Kompas sebagai media yang memusuhi Prabowo. Ketika diminta memperjelas pernyataannya, panitia yang diketahui bernama Donny itu justru menggebrak meja.

Perlakuan tak menyenangkan di lokasi yang sama dialami pula oleh wartawan Tempo, Pito Agustin Rudiana. Pito ditanya apakah dia pro Prabowo atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×