kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Fadli: Pilkada DPRD hanya butuh kopi dan gorengan


Sabtu, 13 September 2014 / 13:39 WIB
Fadli: Pilkada DPRD hanya butuh kopi dan gorengan
ILUSTRASI. 3 Cara Mendisiplinkan Anak yang Salah dan Wajib Dihindari.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, menegaskan pemilihan kepala daerah melalui DPRD tidak memerlukan biaya mahal.
Fadli bahkan mengklaim biaya untuk memilih bupati, walikota, dan gubernur hanya untuk beli kopi, teh, dan gorengan.

"Cukup biayanya adakah biaya rutin, minum kopi dan kemudian teh atau goreng-gorengan lah. Udah cukup itu. Nggak ada biaya," ujar Fadli usai diskusi bertajuk 'Pilkada, untuk siapa," di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/9/2014).

Sementara jika pemilihan langsung, kata Fadli, membutuhkan biaya Rp 100 triliun. Rinciannya adalah satu pilkada membutuhkan anggaran Rp 20 miliar. Sementara kabupaten/kota di Indonesia berjumlah 500 buah.

"Demokrasi dibajak oleh kaum pemodal. Ketika demokrasi dibajak kaum pemodal maka hanya orang-orang yang punya uang atau orang yang didukung oleh broker-broker mafia, cukong ini lah yang bisa maju. Minimal kan bisa Rp 15 miliar, Rp 20 miliar mereka untuk menyiapkan kampanye dan lain-lain. Jadi ini adalah salah satu alasan, bukan satu-satunya, kita ingin evaluasi pilkada langsung," kata Fadli. ( Eri Komar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×