Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, ada 5 hal prioritas yang akan dilakukan oleh BUMN dalam beberapa tahun ke depan.
Menurutnya, kelima hal ini dapat menjadi fondasi yang kuat apabila dapat dikerjakan dengan baik.
Baca Juga: Khofifah ingin LRT, tapi Menhub sarankan ART yang dibangun di Jawa Timur
Prioritas pertama adalah, bagaimana perusahaan-perusahaan di BUMN dapat menyeimbangkan bisnis dan juga tanggung jawab sosial.
Di dalam prioritas ini, nantinya Erick akan mengeluarkan pemetaan terhadap BUMN mana yang akan hanya berfokus ke bisnis, BUMN yang bisnis dan tanggung jawab sosialnya seimbang, serta BUMN yang tanggung jawab sosialnya lebih banyak.
Kedua, bagaimana BUMN harus berani melakukan perubahan, baik dari segi ekosistem, bisnis, dan juga kemitraannya. Pada poin ini, menurut Erick, jika ada perusahaan yang terkesan setengah-setengah atau tidak jelas, lebih baik perusahaan tersebut di merger atau di likuidasi.
Baca Juga: Tak hanya dirut, Erick Thohir akan merombak posisi komisaris utama Garuda Indonesia
“Karena akan sangat sulit kalau kita sebagai pemimpin, me-manage hampir 800 perusahaan,” ujar Erick di acara Indonesia Millenial Summit 2020, Jumat (17/1).
Ketiga, karena saat ini era teknologi sedang gencar-gencarnya, maka Erick ingin BUMN dapat menjadi pemain yang dapat mendobrak keterbatasan di era teknologi.
Tak hanya BUMN, Ia pun berharap lembaga, kementerian, serta para kawula muda dapat bermitra dengan BUMN untuk menemukan teknologi baru. Apalagi itu merupakan tantangan yang sangat besar.
Keempat, bagaimana nilai good corporate governance (GCG) dapat dimaksimalkan dengan baik, khususnya di lingkungan BUMN. Jika GCG ini diabaikan, maka tentu akan ada hal-hal yang tidak terkendali.
Baca Juga: Ragam rekomendasi soal saham Benny Tjokro: Jual sekarang atau tunggu momentum rebound
Contohnya seperti kasus yang sekarang sedang menimpa Garuda Indonesia, Jiwasraya, serta Asabri. “Nah, hal-hal inilah yang menjadi dasar yang sangat penting,” tegas Erick.
Kelima, adalah sumber daya manusia (SDM). Erick berpendapat bahwa peningkatan kualitas SDM di wilayah kementerian atau BUMN sendiri harus dilakukan.
Hal itu jua berfungsi untuk mencegah paradoks atau stigma negatif yang seiringkali tersebar luas di tengah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News