Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Ketiga, karena saat ini era teknologi sedang gencar-gencarnya, maka Erick ingin BUMN dapat menjadi pemain yang dapat mendobrak keterbatasan di era teknologi.
Tak hanya BUMN, Ia pun berharap lembaga, kementerian, serta para kawula muda dapat bermitra dengan BUMN untuk menemukan teknologi baru. Apalagi itu merupakan tantangan yang sangat besar.
Keempat, bagaimana nilai good corporate governance (GCG) dapat dimaksimalkan dengan baik, khususnya di lingkungan BUMN. Jika GCG ini diabaikan, maka tentu akan ada hal-hal yang tidak terkendali.
Baca Juga: Ragam rekomendasi soal saham Benny Tjokro: Jual sekarang atau tunggu momentum rebound
Contohnya seperti kasus yang sekarang sedang menimpa Garuda Indonesia, Jiwasraya, serta Asabri. “Nah, hal-hal inilah yang menjadi dasar yang sangat penting,” tegas Erick.
Kelima, adalah sumber daya manusia (SDM). Erick berpendapat bahwa peningkatan kualitas SDM di wilayah kementerian atau BUMN sendiri harus dilakukan.
Hal itu jua berfungsi untuk mencegah paradoks atau stigma negatif yang seiringkali tersebar luas di tengah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News