Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa lingkungan BUMN sendiri sudah siap untuk jalankan new normal dengan protokol dan SOP yang sudah disiapkan.
Erick mengungkapkan jika sebenarnya ada keterlambatan 2 hari persiapan dari tanggal yang ditargetkan yaitu 25 Mei lalu. Erick juga meluruskan kabar bahwa pada 25 Mei tersebut yang benar adalah penyiapan protokol Covid-19 harus sudah ada bukan mulai masuknya karyawan BUMN.
Baca Juga: BPJS Kesehatan tengah verifikasi klaim rumah sakit yang tangani Covid-19
Pada tanggal tersebut merupakan persiapan jika sudah ada wilayah yang mulai melakukan relaksasi PSBB, dimana BUMN sendiri ada di setiap provinsi yang memiliki aturan berbeda mengenai kebijakan PSBB.
"Arahan Presiden buat protokol Covid-19 pada 5 Mei, tapi ada kontroversi seakan-akan BUMN masuk kerja pada 25 Mei, enggak lah itu. Target kita buat protokol Covid-19 itu tanggal 25 tapi mohon maaf ternyata baru komplit tanggal 27 kemarin. Nah kita coba buat siapkan, kami sangat keras soal hal tersebut. Coba jika baru disiapkan protokol tanggal 26 dan ternyata misal Jakarta sudah mulai pada 8 Juni, kan belum siap, makanya kita siapkan protokolnya kemarin itu," jelas Erick saat acara Diskusi Virtual pada Jumat (29/5).
Erick menekankan ada tiga prinsip panduan BUMN untuk menghadapi new normal. Pertama setiap BUMN wajib membentuk task force penanganan Covid-19 dengan fokus perhatian khususnya pada melakukan antisipasi skenario normal.
Setiap BUMN harus menyusun protokol penanganan Covid-19 yang difokuskan kepada karyawan, pelanggan, pemasok, mitra bisnis dan stakeholders lainnya.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (29/5): 25.216 positif, 6.492 sembuh, 1.520 meninggal
Kedua, setiap task force BUMN wajib menyusun timeline pelaksanaan skenarionya normal dengan berpedoman pada arahan Kementerian BUMN, BNPB dan Kementerian kesehatan serta masing-masing cluster/sektor atau daerah.