kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,77   5,31   0.58%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog: Rendahnya testing Covid-19 berdampak pada peningkatan kasus kematian


Rabu, 28 Juli 2021 / 14:48 WIB
Epidemiolog: Rendahnya testing Covid-19 berdampak pada peningkatan kasus kematian
ILUSTRASI. Warga menyaksikan proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di lahan baru TPU Jombang Tangerang Selatan, Selasa (27/7).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, rendahnya pelaksanaan 3T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan kontak erat (tracing) dan perawatan (treatment) berkontribusi pada peningkatan kasus kematian akibat Covid-19. Sebab, kata Dicky, lemahnya testing mengakibatkan terlambatnya penemuan kasus positif Covid-19 sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan lebih awal. \

"Angka kematian itu produk kronis namanya dari tiga minggu sebelum bahkan lebih, atau produk dari keterlambatan, terlambat dideteksi, terlambat ditemukan (kasus) dan terlambat dirujuk dan ditangani, itu lah mengakibatkan kematian," kata Dicky, Rabu (28/7). Oleh karenanya, Dicky kembali menekankan pentingnya menemukan kasus dengan memperbanyak testing dan tracing.

Dia menambahkan, penurunan kasus yang saat ini terjadi hanya bersifat semu. Sebab, kasus positif Covid-19 masih banyak yang belum terdeteksi. "Penurunan kasus yang semu namanya, sebetulnya yang terjadi bukan penurunan kasus tapi peningkatan kasus yang tidak terdeteksi karena minimnya testing," ujarnya.

Lebih lanjut, Dicky mengatakan, selama positivity rate masih tinggi, kasus Covid-19 belum bisa dinyatakan menurun. Sebelumnya diberitakan, data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (27/7) menunjukkan ada sebanyak 2.069 kasus meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Satgas: Posko PPKM mikro di daerah menjadi ujung tombak pengendalian COVID-19

Angka tersebut tercatat sebagai jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19. Sebelumnya, angka tertinggi terjadi pada 23 Juli 2021 dengan jumlah sebanyak 1.566 orang yang meninggal dunia.

Adanya penambahan 2.000 tersebut membuat total jumlah yang meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 86.835 orang. Adapun saat ini jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 3.239.936 orang setelah ada penambahan sebanyak 45.203 orang dalam 24 jam.

Baca Juga: Pemerintah relaksasi izin dan bangun fasilitas pemusnah limbah medis Covid-19

Sementara itu, dari total jumlah terkonfirmasi positif sudah ada sebanyak 2.596.820 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Jumlah tersebut berdasarkan penambahan pasien sembuh sebanyak 47.128 orang dalam 24 jam terakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Epidemiolog Sebut Rendahnya Testing Covid-19 Berdampak ada Peningkatan Kasus Kematian.
Penulis: Haryanti Puspa Sari
Editor: Krisiandi

Baca Juga: Catat, infeksi virus corona bisa sebabkan serangan jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×