Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor menunjukkan peningkatan pada Juni 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada bulan Juni 2021 sebesar US$ 18,55 miliar atau naik 9,52% month to month (mom) dan naik 54,56% year on year (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, nilai ekspor ini merupakan yang paling tinggi sejak bulan Agustus 2011. Pada saat itu, ekspor mencapai US$ 18,64 miliar.
Peningkatan ekspr pada bulan Juni 2021 ini didorong oleh kenaikan baik ekspor minyak dan gas (migas) maupun ekspor non migas. Peningkatannya pun didapuk menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia.
“Ekspor secara total maupun ekspor non migas ini menjanjikan selama tahun 2021. Semoga tren ini terjadi di bulan-bulan berikutnya sehingga ekonomi menuju pemulihan,” ujar Margo, Kamis (15/7) via video conference.
Baca Juga: Harga batubara pecah rekor, ini sentimen pendorongnya
Terperinci, ekspor migas pada Juni 2021 tercatat US$ 1,23 miliar. Bila dibandingkan dengan Mei 2021, nilai ini meningkat 27,23% mom. Bila dibandingkan dengan Juni 2020, ini naik 117,15% yoy.
Kemudian, ekspor pertanian pada Juni 2021 tercatat US$ 0,32 miliar. Jumlah ini meningkat 33,04% mom dengan peningkatan terbesar adalah ekspor komoditas tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah, serta kopi, sarang burung, cengkeh, dan biji kakao.
Sementara secara tahunan, ekspor pertanian tercatat naik 15,19% yoy dengan peningkatan terbesar pada ekspor komoditas tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, sarang burung, cengkeh, serta rumput laut dan ganggang lainnya.
Kemudian, ekspor industri pengolahan pada bulan Juni 2021 tercatat US$ 14,08 miliar dengan pangsa sekitar 75,91% terhadap total ekspor bulan laporan.
Baca Juga: Neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2021 surplus US$ 1,32 miliar
Jumlah ini meningkat 7,34% mom, dengan peningkatan beberapa komoditas ekspor terbesar antar lain besi dan baja, sepatu olahraga, peralatan listrik, kendaraan bermotor roda empat dan lebih, pakaian jadi, serta hasil konveksi dan tekstil.
Sementara bila dibandingkan dengan Juni 2020, nilai ekspor industri pengolahan meroket 45,91% yoy. Beberapa komoditas ekspor kelompok ini yang mengalami peningkatan tahunan paling besar antar lain minyak kelapa sawit, besi dan baja, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, kendaraan bermotor roda empat dan lebih, serta peralatan listrik.
Lebih lanjut, nilai ekspor pertambangan dan lainnya tercatat US$ 2,91 miliar. Jumlah ini meningkat 11,75% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya dengan peningkatan tertinggi antara lain ekspor bijih tembaga, batubara, lignit, serta bijih logam lainnya.
Sementara secara tahunan, ekspor pertambangan tercatat naik 92,80% yoy dengan kenaikan ekspor tertinggi di komoditas batubara,bijih tembaga, lignit, serta batu kerikil.
Selanjutnya: Indonesia berupaya dapatkan suplai vaksin mRNA untuk lawan Covid-19 jenis delta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News