Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan April 2016 mengalami surplus sebesar US$ 667 juta. Besaran tersebut naik dibandingkan dengan surplus pada Maret 2016 yang sebesar US$ 478 juta.
"Dengan demikian, neraca perdagangan kumulatif Januari-April 2016 surplus US$ 2,33 miliar dengan total ekspor US$ 45,05 miliar dan impornya US$ 42,72 miliar," kata Deputi Bindang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo dalam konferensi pers, Senin (16/5).
Sasmito menjelaskan, neraca perdagangan minyak dan gas (migas) pada April kembali mencatat defisit US$ 474,3 juta. Sementara untuk neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar US$ 1,14 miliar.
Ia menjelaskan, ekspor April 2016 tercatat US$ 11,45 miliar atau turun 3,07% dibanding bulan sebelumnya. Apabila dibanding April 2015, nilai ekspor tersebut turun 12,65%.
Sasmito menyebut, ekspor migas bulan lalu turun 28,44% dibanding Maret 2016. Sementara itu eskpor nonmigas juga turun 0,1% dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, impor pada April 2016 tercatat sebesar US$ 10,78 miliar atau turun 4,61% dibanding bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan April 2015 lalu, nilai impor tersebut mengalami penurunan sebesar 14,62%.
Adapun impor migas, mengalami penurunan 12,32% dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, impor nonmigas juga mengalami penurunan 3,39% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News