kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Tumbuh 3,69% di 2021, Indonesia Bisa Kembali Naik Kelas


Senin, 07 Februari 2022 / 18:09 WIB
Ekonomi Tumbuh 3,69% di 2021, Indonesia Bisa Kembali Naik Kelas
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia kembali naik kelas atau masuk ke kelompok Upper-Middle Income Countries atau negara berpenghasilan menengah ke atas.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonomi Indonesia tumbuh 3,69% di tahun lalu. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, pertumbuhan tersebut bisa membuat Indonesia kembali naik kelas atau masuk ke kelompok Upper-Middle Income Countries atau negara berpenghasilan menengah ke atas.

Febrio bilang, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69% di 2021, tingkat PDB per kapita Indonesia juga naik dari Rp 57,3 juta di tahun 2020 menjadi Rp 62,2 juta di tahun 2021 (naik 8,6%), atau US$ 4.349,5.

"Keberhasilan pengendalian pandemi, partisipasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, efektivitas kebijakan stimulus fiskal oleh pemerintah serta sinergi yang baik antar otoritas dalam menjaga stabilitas dan percepatan pemulihan ekonomi menjadi faktor utama terjaganya keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional," kata Febrio dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2).

Baca Juga: Kemenkeu Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2% pada 2022

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kuartal IV-2021 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% (year on year) dan secara quarter-to-quarter (qtq) tercatat 1,06%, melampui pola normalnya yang secara historis mencatatkan pertumbuhan negatif.

Laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021 ditopang oleh pertumbuhan positif seluruh komponen pengeluaran dan sektor produksi utama. Keberhasilan pengendalian pandemi pasca penyebaran varian Delta di kuartal III 2021 mampu mendorong keyakinan masyarakat untuk beraktivitas dan dunia usaha untuk berekspansi.

Aktivitas ekspor mampu melanjutkan pertumbuhan yang tinggi seiring permintaan dan harga komoditas global yang meningkat. Sementara impor juga meningkat mencerminkan menguatnya pemulihan permintaan domestik, khususnya sektor produksi. Dari sisi lapangan usaha, sektor-sektor unggulan nasional seperti manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan transportasi melanjutkan tren pemulihan dengan mencatat pertumbuhan kuat.

Febrio menambahkan, APBN yang fleksibel dan responsif selama pandemi mampu menjaga keberlanjutan laju pemulihan ekonomi. Pandemi Covid-19 yang sangat dinamis sepanjang 2021, khususnya terkait munculnya gelombang Delta, mampu direspon dengan cepat oleh Pemerintah melalui kebijakan refocusing APBN 2021.

Seluruh indikator kesejahteraan masyarakat menunjukkan arah perbaikan yang progresif. Perbaikan ekonomi dan program perlindungan sosial berhasil menurunkan kembali angka kemiskinan ke level single digit 9,71% per September 2021 (September 2020 mencapai 10,19%).

Sementara itu, menguatnya aktivitas ekonomi juga berhasil menyerap sekitar 2,6 juta orang angkatan kerja pada kurun waktu Agustus 2020 - Agustus 2021 sehingga tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 6,49% per Agustus 2021 (Agustus 2020: 7,07%). Peran krusial APBN dalam menjaga kualitas sumber daya manusia juga ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia dari 71,94 tahun 2020 menjadi 72,29 pada tahun 2021.

Baca Juga: Airlangga: Sektor Industri dan Perdagangan Menopang Laju Ekonomi 5,02% di Kuartal IV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×