kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi digital jadi fokus pengembangan potensi Nahdliyin


Rabu, 04 September 2019 / 22:38 WIB
Ekonomi digital jadi fokus pengembangan potensi Nahdliyin
ILUSTRASI. Diskusi Mengenal Bisnis Multifinance Syariah


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) siap mewujudkan harapan dan tantangan Wakil Presiden RI terpilih, KH Ma’ruf Amin (Kiai Ma’ruf) untuk melahirkan startup berkelas unicorn dan mewujudkan gagasan NU Connect, sebuah platform jejaring yang mampu mengonsolidasikan potensi ekonomi Nahdliyin.
 .  
Demikian disampaikan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di lokasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Ansor VII, di Pesantren An-Nawawi, Tanara, Serang, Banten, beberapa hari lalu. "Kiai Ma’ruf juga meminta kader Ansor untuk menjembatani berbagai potensi ekonomi Nahdliyin, khususnya yang dirintis kalangan muda NU dalam bentuk startup maupun model ekonomi digital lainnya. Kita siap mewujudkan tantangan itu, karena sebetulnya itu juga merupakan salah satu visi Ansor, yakni kemandirian organisasi,” katanya.

Menurut Gus Yaqut, Ansor sudah beberapa kali merintis sejumlah startup, di antaranya Ansor Apps, Ansoruna hingga digitalisasi data kader Ansor beserta potensi ekonomi di tingkat ranting dan cabangnya masing-masing. “Sebagian ada yang kurang berhasil, namun kan biasa jatuh bangun dalam mengembangkan model usaha. Malah harus selalu kita ujicobakan sesuai pangsa pasarnya. Saat ini, kita tengah merintis marketplace yang mudah diakses seluruh lapisan masyarakat dan mudah diaplikasikan seluruh kader. Saya optimistis bisa mewujudkan harapan Kiai Ma'ruf," ungkapnya.

Gus Yaqut mengaku, Ansor memiliki banyak kader dengan berbagai potensinya, mulai dari produsen produk garmen, pertanian, peternakan, hingga kuliner. "Mereka hanya butuh dikembangkan dan dibukakan aksesnya dari hulu hingga ke hilir, ke pemasarannya. Sementara kita juga punya banyak kader yang bisa jadi pangsa pasar. Jadi tinggal dijembatani,” papar dia.

Sementara, Ketua Steering Committee PKN Ansor VII Ruchman Bashori mengungkapkan, dalam setiap agenda PKN, salah satu persyaratan utama bagi pesertanya adalah mengajukan proyek strategis yang akan dikembangkan pasca PKN. Proyek strategis tersebut harus memiliki dampak positif untuk dirinya, organisasi, dan masyarakat sekitar.

“Dalam PKN kali ini, 45% dari peserta mengangkat entrepreneurship di bidang digital dan pengembangan potensi ekonomi daerah dalam proyek strategisnya. Kami akan lihat output-nya dalam menguatkan kelembagaan dan peran Ansor di masyarakat. Beberapa alumni PKN juga sudah merintis startup yang orientasinya turut mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat,” tuturnya.

Sejumlah peserta, menurut Ruchman, juga mengajukan rancangan proyek strategisnya berupa program dakwah digital yang mengedepankan Islam ramah, toleran, dan menghargai NKRI. “Ini juga penting untuk mengeliminasi dakwah intoleran yang berpotensi memecah belah bangsa,” imbuh dia.

Sebelumnya, Wapres RI terpilih KH Ma’ruf Amin, dalam pembukaan PKN Ansor VII, meminta GP Ansor untuk menjadi dinamo yang bisa menggerakkan masyarakat, serta berperan aktif mengembangkan ekonomi keumatan melalui pemanfaatan teknologi 4.0.

"Sekarang sudah masuk dengan era digitalisasi, dunia online, dan tumbuhnya startup. Pemuda Ansor harus ambil peran (pengembangan startup), dan nantinya bisa menjadi unicorn, ada decacorn. Kader Ansor juga harus terus bergerak dan menggerakkan. Jangan statis seperti gasing, tapi harus seperti dinamo. Bukan hanya berputar-putar, tapi harus mampu bergerak maju dan menggerakkan banyak pihak, memberi manfaat kepada banyak pihak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×