Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Corona virus disease 2019 (Covid-19) telah memberikan tekanan terhadap ekonomi global. Catatan, Kontan.id, setidaknya ekonomi dua puluh dua negara terkontraksi di kuartal II-2020.
Data Bloomberg menujukan tujuh belas negara secara teknis masuk ke dalam resesi ekonomi karena telah dua kuartal beturut-turut ekonominya berada di level minus.
Adapun, di kuartal II-2020 secara tahunan, posisi pertumbuhan ekonomi tujuh belas negara adalah sebagai berikut, Spayol (-22,1%), Inggris (-21,7%), Perancis (-19%), Meksiko (-18,9%), Italia (-17,3%), Portugal (-16,5%), Filipina (-16,5%), Euro Area (-15%), Belgia (-14,5%), Uni Eropa (-14,4%), Singapura (-13,2%), Austria (-12,8%), Jerman (-11,7%), Ceko (-10,7), Latvia (-9,8%), Amerika Serikat (-9,5%), dan Hong Kong (-9%).
Sementara, lima negara lainnya belum masuk resesi, tapi pada April-Juni 2020 pertumbuhan ekonimnya minus secara tahunan yakni, Indonesia (-5,3%), Lithuania (-3,8%), Korea Selatan (-2,9%), Kazakhstan (-1,8%), Taiwan (-0,7%).
Baca Juga: Terburuk sejak krisis finansial Asia, PDB Malaysia anjlok 17,1% di kuartal II
Dari kacamata, perkembangan realisasi pertumbuhan ekonomi dua puluh dua negara tersebut, dan dinamika global, berbagai lembaga internasional yakin ekonomi global minus di 2020.
World Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 minus 5,2%. International Munetary Fund (IMF) meramal di posisi minus 4,9%. Lalu, the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) minus 6,4% bahkan sampai minus 7,4%.
Kondisi ekonomi global yang diramal bakal negatif, turut memengaruhi ekonomi Indonesia. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, prediksi pemerintah ekonomi dalam negeri berada di kisaran minus 1,1% sampai 0,2%.
Proyeksi tersebut makin pesimis, setelah sebelumnya konsensus otoritas fiskal yang berada di level minus 0,4% sampai 2,3%.