kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom: Yunani tak berdampak signifikan pada RI


Senin, 20 Februari 2017 / 20:10 WIB
Ekonom: Yunani tak berdampak signifikan pada RI


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kondisi utang Yunani yang bisa memicu ketidakpastian global. Dia melihat, rasio utang negeri para dewa tersebut saat ini medekati 200% dari produk domestik bruto (PDB) dan defisit anggaran Yunani juta telah mencapai 4,2% dari PDB, membuat Yunani tidak bisa bertahan di Uni Eropa dan akan menjadi perhatian global hingga tiga bulan ke depan.

Meski demikian, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, isu keluarnya Yunani dari Uni Eropa kali ini tak terlalu direspon oleh pasar keuangan global. Sebab, saat ini pasar masih menanti isu besar, yaitu arah kebijakan AS.

Menurut Lana, jika pun nantinya Yunani keluar dari Uni Eropa, bisa memberikan sentimen pelemahan rupiah karena euro melemah terhadap dollar AS. Namun, hal itu tak akan berdampak lama. Bahkan, mundurnya perdana menteri Yunani beberapa waktu lalu juga tidak direspon pasar.

"Katakan lah Yunani bangkrut, tidak akan berdampak pada kenaikan credit default swap (CDS) Indonesia," kata Lana, Senin (20/2).

Meski demikian, dia melihat pemerintah Indonesia masih perlu perjuangan untuk mendapatkan peringkat investment grade sempurna dari lembaga pemeringkat internasional. Jika dua lembaga pemeringkat saja, yakni Fitch Ratings dan Moody's bisa meningkatkan peringkat utang Indonesia, maka hal itu bisa menahan sentimen emerging market yang terjadi cukup lama.

Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi juga melihat demikian. Menurutnya, kondisi Yunani dan Italia tak terlalu berdampak signifikan terhadap Indonesia karena perdagangan internasional ke kedua negara itu terbatas.

Namun ia melihat, dalam jangka pendek hal itu berdampak pada pasar keuangan Indonesia, walaupun singkat. "Saya pikir Bank Sentral Eropa dan Uni Eropa akan segera mengambil langkah mitigasi sehingga gejolak di pasar keuangan global tidak lama," kata Eric.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×