kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom: Tahun 2014, ekonomi Indonesia stabil


Kamis, 19 Desember 2013 / 17:59 WIB
Ekonom: Tahun 2014, ekonomi Indonesia stabil
ILUSTRASI. Buah yang diimpor dan didistribusikan oleh PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) yang akan gelar IPO


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ekonom Senior PT Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra memprediksi perekonomian Indonesia akan stabil pada tahun 2014 mendatang. Kestabilan itu, kata dia, dalam artian akan terjadi penurunan pada defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit).

"Kenapa bisa turun? Karena kita melihat ada beberapa faktor. Pertama, kita melihat kebijakan moneter dan kebijakan yang sudah diambil pemerintah itu paling tidak akan membantu untuk menurunkan impor," kata Aldian di Jakarta, Kamis (19/12/2013).

Selain dua kebijakan tersebut, Aldian juga memandang kebijakan pemerintah untuk menerapkan tarif impor atas barang-barang non-produktif dan sebagainya juga berdampak pada turunnya defisit neraca transaksi berjalan.

Faktor kedua, lanjutnya, ia melihat ada kemungkinan perbaikan dari sisi global. "Kalau lihat proyeksi IMF, World Bank, itu semua menunjukkan kalau mereka expect tahun depan ekonomi global itu lebih baik daripada tahun ini pertumbuhannya. Memang kalau kita lihat Asia mungkin nggak terlalu, tapi secara keseluruhan perkembangan ekonomi negara-negara maju itu sacara keseluruhan mereka expect akan lebih baik," ujarnya.

Terkait hal itu, Aldian memandang ekonomi global pun juga akan membantu dari sisi current account deficit Indonesia. "Jadi kalau kita lihat arahnya kita percaya akan turun," tuturnya.

Aldian memprediksi, berdasarkan hitungan kasar tahun ini defisit neraca transaksi berjalan mungkin akan berada pada kisaran 3,6 persen. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×