kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Ekonom: Ruang penurunan suku bunga acuan ke depan terbatas


Selasa, 20 April 2021 / 18:35 WIB
Ekonom: Ruang penurunan suku bunga acuan ke depan terbatas
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memandang ruang penurunan suku bunga acuan ke depan akan terbatas. Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan masih akan fokus dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

"BI akan hadir dengan bauran kebijakan moneter dan akomodatif dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," ujar ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, Selasa (20/4).

Selain itu, suku bunga acuan yang rendah memang diperlukan untuk Indonesia yang pemulihan ekonominya diperkirakan akan meningkat secara bertahap. Tak hanya itu, spread suku bunga yang atraktif juga perlu dijaga untuk menahan gejolak akibat meningkatnya imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun.

"Upaya ini bisa menahan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik dan lebih menjaga pergerakan nilai tukar rupiah," tambah Faisal.

Baca Juga: Selain kebijakan suku bunga acuan, ini 9 jurus BI untuk mendukung perekonomian

Ke depan, Faisal melihat pemulihan ekonomi bakal lebih masif di semester II-2021. Pemulihan ini tak hanya didorong oleh upaya bank sentral, tetapi juga upaya pemerintah dalam pengadaan vaksin untuk meningkatkan permintaan domestik.

Peningkatan aktivitas ekonomi tersebut membawa tingkat inflasi di keseluruhan tahun di level 2,92% yoy atau berada dalam target sasaran BI yang sebesar 2%-4%.

Tak hanya itu, pemulihan ekonomi juga akan semakin meningkatkan aktivitas ekonomi yang membuat melebarnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di level 1,88% PDB.

Pemulihan ekonomi ini yang nantinya juga semakin mempersempit ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan.

Selanjutnya: Suku Bunga Acuan BI 7-DRR April Tetap 3,5%, Simak Strategi BI Jaga Rupiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×