kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Realisasi investasi di triwulan IV masih menunjukan tren perlambatan


Senin, 21 Januari 2019 / 15:37 WIB
Ekonom: Realisasi investasi di triwulan IV masih menunjukan tren perlambatan


Reporter: Mochammad Fauzan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai realisasi investasi di triwulan IV tahun 2018 masih diperkirakan mengalami perlambatan.

"Melanjutkan tren perlambatan dikisaran -0,5 sampai -2%." ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).

Hal tersebut senada dengan Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyatakan perlambatan pertumbuhan dipengaruhi oleh kondisi global yang masih diwarnai ketidakpastian, juga disebabkan faktor di dalam negeri yang tidak kondusif. "Seperti kebijakan yang tidak konsisten, permasalahan klasik mulai dari perizinan dan pembebasan lahan." ujar Piter kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).

Perlambatan tren investasi juga dipicu oleh menurunnya Penanaman Modal Asing (PMA), efek dari tahun politik membuat investor mengambil sikap 'wait and see' untuk menaruh modal.

Piter menilai pertumbuhan investasi masih relatif cukup baik didukung oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada triwulan III-2018, realisasi (PMDN) naik 30,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017. "Sedangkan realisasi PMA turun 20,2 persen. Triwulan IV-2018 saya perkirakan PMA masih terus melambat bila dibandingkan triwulan IV-2017." ungkap Piter

Menurut Ekonom Indef Bhima Yudhistira, pelemahan harga komoditas pada kuartal IV-2018 yakni dari minyak mentah, batubara, sawit dan karet menurunkan minat investor masuk ke sektor ekstraktif dan perkebunan. "Padahal dua sektor itu berkontribusi sebesar 19% dari total investasi langsung." ujar Bhima

Bhima menambahkan investasi yang masih prospektif adalah penyediaan jasa listrik, gas dan air, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, kawasan industri, hotel dan restoran, industri pengolahan kayu dan kertas. "Pada tahun 2019 diperkirakan tren investasi masih akan menunjukkan perlambatan di semester I dan mulai pulih pada semester II setelah Pemilu," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×