Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sejumlah ekonom memproyeksikan cadangan devisa Indonesia pada April masih berpotensi stabil meskipun dibayangi tekanan global dan tren pelemahan rupiah.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memproyeksikan cadangan devisa pada April 2025 akan relatif stabil di kisaran US$ 156 miliar sampai dengan US$ 158 milyar.
"Proyeksi kami cadev akan relatif stabil, melihat inflow dana asing mulai kembali meningkat pada bulan April di instrumen Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritisasi Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan saham," ungkap David kepada Kontan, Selasa (6/5).
Global Market Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan, dengan melihat realisasi cadangan devisa pada bulan Maret lalu yang menunjukan surplus, maka kemungkinan tren ini masih akan terjaga pada realisasi April 2025.
Myrdal menilai, dengan perkembangan dari pasar keuangan di bonds market yang mengalami pertumbuhan aliran masuk atau inflow, walaupun di pasar saham masih terjadi aliran keluar atau outflow.
Baca Juga: Impor Logam Mulia Usik Cadangan Devisa
"Tapi saya pikir itu masih bisa (surplus) kalau arus masuk Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA). Jadi wajar kalau misalkan angka perkiraan saya sekitar US$ 159,32 miliar untuk cadev bulan April," ungkap Myrdal kepada Kontan.
Sementara itu Head of Macroeconomic and Financial Market Research, Bank Permata Faisal Rachman memperkirakan, cadangan devisa April 2025 akan cenderung menurun sekitar US$ 2 miliar sampai US$ 3 miliar.
Perkiraan ini melihat aliran dana ke pasar keuangan pada bulan April 2025 yang tercatat net outflow sebesar US$ 2,16 miliar, dengan rincian aliran masuk ke obligasi SBN mencatat net inflow US$ 0,39 miliar, kemudian di pasar saham mencatat net outflow sebesar US$ 1,23 miliar, dan ke SRBI mencatat net outflow US$ 1,31 miliar.
"Ditambah dengan intervensi yang dilakukan BI untuk menjaga Rupiah pada saat ketidakpastian meningkat pasca pengumuman reciprocal tariff oleh Trump, maka akan ada tekanan cukup besar pada cadev posisi April 2025," ungkap Faisal kepada Kontan.
Adapun faktor yang dapat menjaga cadangan devisa April 2025 adalah kemungkinan masih surplusnya neraca dagang dan implementasi DHE SDA.
Sebelumnya, pada April 2025 (hingga 21 April 2025), investasi portofolio mencatat net outflows US$ 2,8 miliar akibat kuatnya dampak ketidakpastian global pasca pengumuman tarif resiprokal Amerika Serikat. Pada periode yang sama perkembangan lainnya juga menunjukkan tekanan outflows mulai berkurang terutama pada SBN, sejalan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia, termasuk ketahanan eksternal yang terjaga baik.
Adapun posisi cadangan posisi pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar US$ 157,1 miliar, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Februari 2025 sebesar US$ 154,5 miliar. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Sementara aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio sejak awal tahun 2025 hingga akhir Maret 2025 mencatat net inflows US$ 1,6 miliar.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Konsumsi Domestik untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Selanjutnya: Analis Menyebut Sudah Overbought, IHSG Rawan Koreksi
Menarik Dibaca: 4 Varian Micellar Water Wardah Sesuai Jenis Kulit untuk Hapus Makeup dan Kotoran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News