kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom prediksi PMI Manufaktur Indonesia sulit lewati level 50 di kuartal III 2020


Senin, 03 Agustus 2020 / 18:42 WIB
Ekonom prediksi PMI Manufaktur Indonesia sulit lewati level 50 di kuartal III 2020
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati peralatan industri yang dipamerkan pada pameran 'Manufacturing Surabaya' di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/7/2019). Pameran berbagai mesin, perlengkapan dan peralatan industri manufaktur itu berlangsung sampai 20 Juli 2019. ANTARA FOT


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan data dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari IHS Markit, indeks manufaktur Indonesia berada di level 46,9 pada bulan Juli 2020.

Indeks yang tercatat pada Juli 2020 ini naik 7,8 poin dari indeks pada bulan Juni 2020 yang berada di level 39,1. Meski meningkat dari bulan sebelumnya, namun angka tersebut masih di bawah level ekspansif yakni 50,0.

IHS Markit menyebut, industri manufaktur yang belum ekspansi itu terjadi karena produsen barang di Indonesia masih mengalami dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kemenperin: Aktivitas industri manufaktur meningkat pada Juli di level 46,9 poin

Sehingga, perusahaan enggan berinvestasi untuk kapasitas baru, dengan keadaan lapangan kerja yang semakin menurun dan aktivitas pembelian berkurang.

Ekonom CORE, Piter Abdullah menilai, terkait kinerja manufaktur pada Juli 2020 memang mengalami perbaikan namun tidak cukup mengangkat angka PMI melewati batas 50.

“Artinya walaupun membaik tapi masih dalam kategori kontraktif,” kata Piter saat dihubungi oleh KONTAN, Senin (3/8).

Baca Juga: Tekanan dari dalam negeri akan mengimpit rupiah pada Selasa (4/8)

Bahkan, Piter menilai, angka yang belum ekspansif tersebut akan berlanjut hingga ke kuartal 3-2020 bahkan hingga kuartal 4-2020. Faktor pendorong perkiraan itu disebabkan apabila wabah Covid-19 masih berlangsung artinya kegiatan ekonomi dan konsumsi masyarakat masih akan terbatas. Adapun aktifitas dunia usaha juga masih akan dalam teritorial kontraktif.

“Saya perkirakan PMI Indonesia masih akan di bawah 50 dan berlangsung di triwulan 3, bahkan nanti hingga triwulan 4. Terkait levelnya saya tidak punya proyeksi angka. Apabila diatas 50 itu sudah menunjukkan laju ekspansif,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×