kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom Perkirakan Cadangan Devisa Berpotensi Naik hingga US$ 155 Miliar di akhir 2023


Minggu, 11 Juni 2023 / 07:31 WIB
Ekonom Perkirakan Cadangan Devisa Berpotensi Naik hingga US$ 155 Miliar di akhir 2023
ILUSTRASI. Cadangan devisa memiliki potensi untuk meningkat pada akhir tahun 2023. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa memiliki potensi untuk meningkat pada akhir tahun 2023. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, cadangan devisa akhir tahun 2023 mungkin berada di kisaran US$ 135 miliar hingga US$ 155 miliar. 

"Secara keseluruhan kami yakin cadangan devisa tetap pada tingkat yang tinggi," terang Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (9/6). 

Menurut Faisal, penguatan cadangan devisa datang dari penerapan instrumen term deposit (TD Valas) devisa hasil ekspor (DHE). 

Dengan instrumen ini, Faisal yakin DHE akan tinggal lebih lama di Indonesia dan bisa memenuhi kebutuhan valas Indonesia. 

Baca Juga: Cadangan Devisa Mei 2023 Tercatat Sebesar US$ 139,3 Miliar, Terendah Sejak Akhir 2022

Meski, Faisal juga melihat potensi penurunan ekspor seiring dengan normalisasi harga komoditas. Namun setidaknya, bila makin banyak DHE yang masuk, maka cadangan devisa akan tetap kuat. 

Kemudian, aliran modal berpotensi masuk ke Indonesia lewat penanaman modal asing (PMA) dari upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang digalakkan pemerintah. 

Namun, nampaknya akan ada tantangan untuk masuknya arus modal asing ke pasar portofolio baik di pasar obligasi maupun pasar saham. 

"Risiko timbul dari kenaikan suku bunga kebijakan global yang berkelanjutan di tengah inflasi yang masih tinggi sehingga memicu sentimen di pasar portofolio," terang Faisal. 

Kabar baiknya, Indonesia lebih menarik bila dibandingkan dengan negara lain. Seiring dengan inflasi yang sudah kembali ke kisaran sasaran BI. 

Inflasi yang melandai memastikan terjaganya spread yang baik antara suku bunga nominal dan tingkat inflasi sehingga instrumen keuangan Indonesia relatif lebih menarik dari negara lain. 

Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Bisa Capai US$ 155 Miliar Akhir Tahun Ini

Secara keseluruhan level cadangan devisa tetap kuat dan bahkan mampu mendukung nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang meningkat. 

Faisal memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup pada kisaran Rp 14.864 per dolar AS pada akhir tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×