Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) berpotensi meningkat pada Desember 2022, bila dibandingkan dengan November 2022.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, cadangan devisa pada Desember 2022 naik sekitar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar menjadi US$ 134,5 miliar hingga US$ 135 miliar.
"Ini seiring dengan adanya arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan, terutama di pasar obligasi," tutur Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (5/1).
Selama bulan Desember 2022, investor asing mencatat beli bersih sebesar US$ 1,62 miliar di pasar obligasi.
Namun, aliran modal asing cenderung tertahan seiring dengan arus keluar investor di pasar shaam, sebesar US$ 1,34 miliar.
Baca Juga: BI Ajak Eksportir Bahas Devisa Hasil Ekspor Agar Parkir Lama di Dalam Negeri
Dengan kondisi ini, secara keseluruhan posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2022 lebih rendah bila dibanidngkan dengan akhir tahun 2021.
Selama tahun 2022, cadangan devisa Indonesia diperkirakan turun sekitar US$ 10,9 miliar, seiring dengan keluarnya investor asing di pasar obligasi yang bahkan lebih dari porsi saat pandemi Covid-19.
"Arus keluar dari pasar obligasi pada tahun 2022 mencapai US$ 6,34 miliar," terang Josua.
Kabar baiknya, Josua melihat ada kemungkinan kenaikan cadangan devisa pada akhir tahun 2023.
Ia memperkirakan, cadangan devisa pada akhir tahun ini berada di kisaran US$ 139 miliar hingga US$ 141 miliar.
Ini seiring dengan kemungkinan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang tak seketat tahun lalu, sehingga aliran modal asing keluar juga tak sederas periode tersebut.
Baca Juga: Pengusaha Bersedia Simpan Devisa Hasil Ekspor Lebih Lama, Ini Syaratnya
Tidak hanya itu, harga komoditas diyakini masih cukup tinggi sehingga surplus transaksi berjalan akan menopang kenaikan cadangan devisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News