kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,45   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,80   -2,33%
  • LQ45 816   -17,43   -2,09%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,71   -2,28%
  • IDXHIDIV20 503   -10,10   -1,97%
  • IDX80 118   -2,73   -2,25%
  • IDXV30 125   -2,34   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,65   -1,87%

Ekonom Perkirakan BI Akan Naikkan Suku Bunga Lagi Jadi 5,50% pada Akhir Tahun


Kamis, 17 November 2022 / 20:35 WIB
Ekonom Perkirakan BI Akan Naikkan Suku Bunga Lagi Jadi 5,50% pada Akhir Tahun
ILUSTRASI. Pengunjung berjalan di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2018


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia  pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%, suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga lending facility sebesar 50 bps

Merespon keputusan tersebut, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan bahwa transmisi suku bunga kebijakan dan suku bunga kredit akan ada efek tunda (lag effect). Selain itu, menurutnya dampak kenaikan suku bunga BI akan terasa pada sekitar tiga atau empat kuartal ke depan.

"Melihat likuiditas Rupiah kita yang masih ample, maka dampak akan terlihat baru sekitar tiga atau empat kuartal ke depan," ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (17/11).

Di sisi lain, Faisal melihat ada ruang bagi Bank Indonesia untuk tetap menaikkan suku bunga acuannya hingga di kuartal I-2023.  Ketidakpastian di pasar keuangan global yang dapat menyebabkan capital outflow masih akan membayangi, memberikan risiko terhadap stabilitas nilai tukar rupiah dan tekanan inflasi impor.

Baca Juga: BI Kembali Kerek Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin Jadi 5,25%

"Memang, The Fed telah mengisyaratkan kesiapan untuk memoderasi besaran kenaikan Federal Funds Rate (FFR), namun masih perlu melihat lebih jauh indikator pelonggaran inflasi secara luas," katanya.

Dari sisi domestik, Faisal memperkirakan inflasi akan tetap tinggi, sekitar 5% hingga 6% secara tahunan, setidaknya hingga semester I-2023. Hal ini lantaran penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) tidak hanya berdampak pada inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price), tetapi juga berdampak pada barang dan jasa lainnya.

"Karena tekanan datang dari sisi eksternal dan domestik, kami yakin BI akan terus menaikkan BI-7DRR untuk menjaga stabilitas," ungkap Faisal.

Secara keseluruhan, sebagai tindakan front-loaded, pre-emptive, dan forward looking, dirinya memperkirakan B I akan terus menaikkan suku bunga acuannya menjadi 5,50% hingga akhir tahun nanti dan mencapai puncaknya pada 5,75% di semester I-2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×