kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom Maybank Indonesia prediksi defisit neraca dagang Desember US$ 1,23 miliar


Senin, 14 Januari 2019 / 17:42 WIB
Ekonom Maybank Indonesia prediksi defisit neraca dagang Desember US$ 1,23 miliar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2018 defisit. Meski defisit, tapi nilainya diprediksi lebih rendah daripada defisit di bulan November. Artinya ada perbaikan neraca dagang pasca pemerintah memperketat impor.

Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan neraca dagang Desember 2018 mengalami defisit sebesar US$ 1,23 miliar.  "Neraca dagang diharapkan membaik dari defisit US$ 2,05 miliar pada November menjadi US$ 1,23 miliar di Desember 2018," ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Senin (14/1).

Menurut Myrdal, membaiknya neraca dagang ini disebabkan penurunan laju impor. Kemudian ditopang juga oleh harga minyak yang menurun dan nilai tukar rupiah yang menguat di akhir tahun . 

Selain itu, Myrdal menilai kebutuhan untuk bahan baku pembangunan infrastruktur juga rendah di Desember sehingga menekan impor. Meski ia mengakui permintaan barang impor pada Desember  tetap meningkat.

Sementara itu, Myrdal mengatakan kinerja ekspor di Desember bakal mengalami penurunan. Ia memproyeksi nilai ekspor turun  menjadi US$ 14,08 miliar dari nilai ekspor November yang mencapai US$ 14,83 miliar.

Penurunan nilai ekspor ini disebabkan lemahnya permintaan global. Permintaan yang melemah ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi global yang stagnan serta laju ekonomi China yang melambat.

"Itu juga bisa terlihat dari angka Indeks Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dari beberapa negara utama dunia yang mengalami penurunan pada Desember 2018 dibandingkan November 2018," kata Myrdal.

Penurunan nilai ekspor ini juga didukung menurunnya harga komoditas global sepanjang Desember. Meski begitu, Myrdal menilai, nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dollar tak menjadi alasan penurunan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×