kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom LPEM UI proyeksikan pertumbuan ekonomi di 2022 capai 5,4%.


Selasa, 02 November 2021 / 22:14 WIB
Ekonom LPEM UI proyeksikan pertumbuan ekonomi di 2022 capai 5,4%.
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat peti kemas di IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Ekonom LPEM UI proyeksikan pertumbuan ekonomi di 2022 capai 5,4%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan ada di kisaran 5,1% sampai 5,4%.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky bahwa, Riefky mengatakan, seiring dengan adanya kondisi perekonomian yang mulai pulih pada kuartal III 2021, pada 2022 mendatang Indonesia bisa berpotensi kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi seperti masa sebelum pandemi Covid-19. 

Tantangannya adalah bagaimana pemerintah bisa menyelesaikan persoalan yang diadaptasi saat pandemi ini khususnya di aspek kesehatan yang masih terjadi.

“Dapat kami liat di 2022 nanti momentum long term growth trajectory akan terjadi, dan pertumbuhan ekonomi bisa 5,1% sampai 5,4%," ujar Riefky dalam press conference: Indonesia economic outlook 2022, Selasa (2/11).

Baca Juga: Ekonom LPEM UI perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sekitar 3,9%-4,3%

Akan tetapi, menurutnya pencapaian pertumbuhan tersebut bisa dicapai asalkan pemerintah bisa segera mengatasi dan menekan angka penularan Covid-19.

Selain itu, juga terdapat beberapa faktor yang memengaruhi dinamika pandemi, mulai dari kebijakan penanganan penyebaran Covid-19, hingga sesuatu di luar kendali seperti mutasi virus baru varian Covid-19.

Seingga, jika penyebaran dan mutasi virus baru tersebut bisa diatasi, maka menurutnya angka 5% pertumbuhan ekonomi di 2022 bisa dicapai.  Dia juga mengatakan, mestinya pemerintah sudah bisa belajar dari kasus varian delta sehingga kasus ini tidak terjadi di 2022.

Pasalnya saat Juli hingga Agustus pemerintah mendapatkan pukulan keras terhadap ekonomi saat penyebaran virus varian delta mendadak muncul, sehingga pemerintah terpaksa membatasi mobilitas masyarakat dengan memberlakukan PPKM darurat yang lebih ketat dari sebelumnya.  

Selanjutnya: Bertemu Biden, Jokowi ajak AS investasi di bidang ekosistem mobil listrik hingga EBT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×