kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom LPEM UI perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sekitar 3,9%-4,3%


Selasa, 02 November 2021 / 15:48 WIB
Ekonom LPEM UI perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sekitar 3,9%-4,3%
ILUSTRASI. Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2021 akan ada di kisaran 3,9%-4,3%.

Peneliti LPEM UI Jahen F. Rezki mengatakan, proyeksi pertumbuhan ini lebih rendah dari kuartal II 2021 karena berdasarkan pada Juli hingga Agustus Indonesia dihadapkan dengan melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Delta.

“Di kuartal III ini kita dihantam oleh varian Delta Covid-19 selama Juli-Agustus 2021. Semua orang kesulitan mendapatkan rumah sakit, kehilangan keluarga dan teman, hal itu juga yang  berindikasi pada pertumbuhan ekonomi kita,” kata  Jahen dalam press conference: Indonesia economic outlook 2022, Selasa (2/11).

Sehingga, karena penyebaran kasus Covid-19 semakin meningkat, akhirnya pemerintah terpaksa melakukan pembatasan mobilitas masyarakat secara ketat atau memberlakukan PPKM Darurat. 

Dengan adanya PPKM Darurat, Jahen bilang, banyak pelaku usaha yang terdampak dan membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan penghasilan karena skala dari pembatasan saat itu lebih besar dari skala pembatasan sebelumnya.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM Jadi Obat Pemulihan Ekonomi

Jahen juga bilang, pemerintah perlu memperhatikan dan berjaga-jaga dengan adanya varian virus baru. Sebab dengan begitu pemerintah juga sudah siap dan tidak sampai lengah seperti adanya lonjakan akibat varian delta pada Juli dan Agustus 2021 lalu.

Menurutnya, para ekonom juga banyak yang salah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi karena sebelumnya tidak berpikiran akan ada mutasi virus baru seperti varian Delta. 

“Sehingga jangan sampai di kuartal IV nanti kita lengah lagi, karena tidak disiplin dan abai dengan protokol yang arusnya dilaksanakan, seingga kita dapat menjaga pertumbuhan ekonomi,” sambung Jahen.

Jahen juga mengatakan, pemerintah juga perlu segera mengoptimalisasi vaksinasi masyarakat semaksimal mungkin agar segera herd immunity bisa tercapai dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjaga.

Jahen memproyeksikan secara keseluruhan di 2021 proyeksi pertumbuhan ekonominya akan ada di kisaran 3,8% karena ada kemungkinan akan ada varian covid baru di kuartal IV.

Lebih lanjut, jika masyarakat dan pemerintah disiplin protokol kesehatan yang ketat, dan meningkatkan tingkat vaksinasi, maka dirinya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pra pandemi akan ada di kisaran 5,1% sampai 5,4% untuk tahun 2022.

Selanjutnya: Mencermati efek pelonggaran PPKM pada pertumbuhan ekonomi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×