Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan hingga Maret 2020 mencapai 2,96%. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede pun memperkirakan, inflasi di akhir tahun 2020 pun tak akan banyak bergerak dari posisi saat ini.
Prediksi Josua, inflasi Indonesia di akhir bisa berada di kisaran 2,9%-3,3%. Level ini masih dalam rentang target laju inflasi yang dipatok Bank Indonesia di 3,1%.
Menurut Josua, terkendalinya inflasi tahun 2020 dipengaruhi oleh dampak negatif dari virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Di mana potensi perlambatan ekonomi domestik termasuk penurunan laju konsumsi rumah tangga sehingga akan membatasi tekanan demand pull inflation.
Baca Juga: BI yakin inflasi terkendali dan akan rendah tahun ini
Sementara itu dari sisi supply push inflation, kebijakan pemerintah yang memberlakukan physical distancing dan potensi karantina wilayah di beberapa daerah di Indonesia secara khsus di pulau Jawa, akan sedikit menggangu distribusi barang dan jasa secara umum.
Namun demikian, risiko supply push tersebut akan berpotensi di-offset oleh kebijakan pemerintah untuk menjaga supply barang khususnya kebutuhan pokok, serta pemberian stimulus dari pemerintah seperti pembebasan tariff listrik pada pelanggan 450 VA, diskon 50% tagihan listrik bagi sebagian pelanggan 900 VA, serta potensi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Jika mempertimbangkan penurunan volume konsumsi BBM nasional serta penurunan harga minyak internasional. Jadi secara keseluruhan, tekanan inflasi pada tahun 2020 ini cenderung rendah mempertimbangkan potensi perlambatan ekonomi domestik yang dipengaruhi oleh Covid 19,” Tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News