kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekonom Indef sebut tren penurunan investasi bisa menguncang PDB Indonesia


Selasa, 09 Juni 2020 / 17:12 WIB
Ekonom Indef sebut tren penurunan investasi bisa menguncang PDB Indonesia
ILUSTRASI. umi.kulsum-Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. KONTAN/Umi Kulsum.Indef: Pertamina akan kehilangan pelanggan bila tidak menurunkan harga Pertamax


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

“Ketika investor ingin ekspansi saat ini maka mereka harus melakukan protokol Covid-19, ini tentu menambah biaya, mending ditunda. Untuk investasi yang orientasi jangka menengah akan tunggu situasinya kondusif, agar mereka bisa menekan biaya,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).  

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan saat ini BKPM bekerja dengan menggunakan dua skenario.

Baca Juga: Wow, BKKBN menghitung potensi kehamilan di masa pandemi Covid-19 capai 500.000

Pertama, jika Covid-19 berlangsung sampai Mei 2020 maka realisasi investasi di akhir tahun hanya mencapai Rp 850 triliun.

Namun, bila merebak hingga Juli 2020, penyumbang PDB tersebar kedua ini bisa ambles di Rp 817 triliun. Artinya, BKPM menilai target yang ditetapkan awal tahun senilai Rp 886 triliun mustahil terealisasi. Kendati demikian sampai saat ini Bahlil, belum mengajukan revisi target realisasi investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×