Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Penurunan harga minyak mentah dunia berdampak positif bagi penurunan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Ekonom Standard Chartered Eric Sugandhi berpendapat, harga minyak mempunyai dua sisi.
Karena Indonesia adalah importir minyak yang besar, maka penurunan harga minyak sangat berpengaruh untuk mengurangi tekanan impor. Di sisi lain penurunan harga minyak akan mempengaruhi kinerja ekspor migas. Ekspor migas akan lesu dan mempengaruhi pergerakan harga batu bara.
"Namun tarikannya lebih besar ke sisi impor. Makanya netnya positif untuk transaksi berjalan," terang Eric ketika dihubungi KONTAN, Kamis (4/12). Hingga akhir tahun dirinya memprediksi defisit transaksi berjalan akan turun ke level 2,9% dari PDB atau US$ 24,9 miliar.
Perbaikan neraca transaksi berjalan juga diakibatkan kebijakan BI yang menekan impor dengan memasang suku bunga pada level tinggi. Sebab di sisi ekspor, harga komoditas masih belum membaik secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News