kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Ekonom: Dukungan negara sesama produsen CPO jadi amunisi tambahan gugat Uni Eropa


Minggu, 28 April 2019 / 19:36 WIB
Ekonom: Dukungan negara sesama produsen CPO jadi amunisi tambahan gugat Uni Eropa


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dorongan negara sesama produsen minyak sawit (CPO) seperti Malaysia menjadi senjata tambahan dalam menggugat Uni Eropa (UE) di organisasi perdagangan dunia (WTO).

Kehadiran Malaysia yang juga akan menggugat UE atas penerapan regulasi atau delegated act untuk kesepakatan Renewable Energy Directive (RED) II akan memperkuat penolakan atas diskriminasi.

"Semakin banyak dari pihak produsen CPO yang punya interest akan semakin kuat daya dorongnya," ujar ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Muhammad Faisal saat dihubungi, Minggu (28/4).

Pandangan yang sama dari berbagai negara produsen akan mempertegas diskriminasi atas kepala sawit. Ditambah lagi dengan prinsip utama dalam WTO yang menentang diskriminasi.

Melihat itu, Faisal bilang peluang menang masih terbuka bagi Indonesia. Hanya saja, UE menggunakan masalah lingkungan dan keadilan sosial sebagai senjata pelarangan penggunaan minyak sawit.

Oleh karena itu Indonesia juga perlu melakukan serangan balasan terkait tuduhan perusakan lingkungan. Hal itu penting untuk menahan serangan UE.

"Selain ada unsur negosiasi tingkat WTO ada penguatan riset dan data," terang Faisal.

Faisal juga melihat Indonesia akan tetap mempertahankan gugatan meski biaya yang dibutuhkan besar. Karena bila menghitung nilai manfaat, ekspor CPO dinilai perlu dipertahankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×