kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom CORE ungkap penyebab insentif pajak mobil sulit ungkit pertumbuhan ekonomi


Selasa, 16 Februari 2021 / 20:28 WIB
Ekonom CORE ungkap penyebab insentif pajak mobil sulit ungkit pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. Ekonom CORE ungkap penyebab insentif pajak mobil sulit ungkit pertumbuhan ekonomi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sepakat untuk memberikan insentif potongan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil. Insentif ini berlaku selama sembilan bulan per tanggal 1 Maret 2021 hingga 1 Desember 2021.

Pemerintah mengatakan, insentif diskon PPnBM mobil ini bertujuan untuk menstimulus konsumsi kelompok masyarakat menengah-atas dan nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, dalam tataran teoretis, memang insentif ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu dari sisi lapangan usaha, yaitu industri otomotif dan dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga.

Apalagi, seperti kita tahu, konsumsi rumah tangga merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi domestik selama ini.

Baca Juga: Ini strategi Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) kejar pertumbuhan pendapatan 10%

Hanya saja, bila dilihat dari momentum pemberian insentif ini kurang tepat. Karena, belum tentu masyarakat terdorong untuk membeli mobil dalam waktu dekat.

“Belum tentu, karena pada saat pandemi dan pemulihan ekonomi yang berjalan lambat, bisa saja tren masyarakat menabung untuk motif berjaga masih akan berlanjut,” kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).

Yusuf bilang, sebenarnya pun, daya beli masyarakat kelas menengah atas ini masih relatif terjaga, hanya saja mereka masih melakukan delaying purchasing karena masih khawatir akan penanganan pandemi yang belum optimal. Maka, hal yang lebih tepat adalah dengan lebih cepat dalam menekan angka penularan virus ini.

Selain cepat atau lambatnya respons masyarakat, risiko dalam hal ini adalah apakah perusahaan pembiayaan akan lebih longgar dalam menyalurkan kredit kendaraan baru.

Baca Juga: Industri mamin masih akan tertekan, simak saham-saham rekomendasi analis




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×