kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: BI Masih Akan Pertahankan Suku Bunga Acuan di Awal Tahun Ini


Rabu, 19 Januari 2022 / 20:11 WIB
Ekonom: BI Masih Akan Pertahankan Suku Bunga Acuan di Awal Tahun Ini
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Januari 2022. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, BI masih tetap mempertahankan suku bunga di level terendahnya sepanjang ekpektasi inflasi terkendali. 

“Meski seperti kita tahu saat ini bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) sudah memberikan sinyal akan mulai menaikkan suku bunga kebijakan pada Maret 2022 setelah tapering off selesai,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (19/1). 

Josua mengatakan, meski BI menempuh kebijakan ini di tengah pengetatan moneter The Fed, ini tidak akan terlalu memberi dampak signifikan pada kondisi pasar keuangan dalam negeri. Apalagi, bila dibandingkan taper tantrum 2013. 

Baca Juga: BI Diprediksi Akan Kerek Suku Bunga Acuan pada Pertengahan Tahun Ini

Pasalnya, kondisi keseimbangan eksternal saat ini masih lebih solid dibandingkan dengan kondisi tahun 2013. 

Terindikasi dari defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dan bahkan berpotensi surplus pada sepanjang tahun 2021 ditopang kinerja ekspor. 

Selain itu, posisi cadangan devisa Indonesia masih gendut sehingga bisa menjadi bantalan utama dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. 

Porsi kepemilikan investor asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) saat ini juga lebih rendah daripada 2013 lalu sehingga berimplikasi bahwa tingkat kerentanan menjadi lebih rendah. 

Lebih lanjut, Josua memperkirakan BI baru akan menaikkan suku bunga acuannya ketika ada peningkatan inflasi secara fundamental. 

Namun, sebelum meningkatkan suku bunga acuan, BI akan melakukan pengurangan penambahan likuiditas atau tapering off secara berkala sembari menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan triple intervention. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×