Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual cukup optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini.
David memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di semester II-2022 bisa mencapai 4,9% yoy.
“Keyakinan konsumen kuat, seiring dengan peningkatan mobilitas yang kemudian mendorong belanja rumah tangga,” tutur David kepada Kontan.co.id, Minggu (10/7).
Selain karena faktor belanja rumah tangga yang merupakan motor penggerak perekonomian, David meyakini belanja pemerintah akan lebih kuat pada semester II-2022. Kemudian, ada juga pertumbuhan yang menguat pada pertumbuhan kredit serta investasi.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Program PEN Didorong untuk Jobs Stimulating Recovery
Hanya saja, David mewanti-wanti ada risiko yang tetap membayangi pertumbuhan ekonomi di semester II-2022, yaitu dari faktor global, seiring dengan perang Rusia dan Ukraina dan sejumlah hal yang kemudian meningkatkan ketidakpastian level dunia.
“Permintaan global bisa mulai terkendala, terutama ekspor komoditas, sejalan dengan harga komoditas yang mulai turun,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, David mengimbau pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menyiapkan kuda-kuda yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di semester II-2022.
Hal yang bisa dilakukan baik otoritas fiskal maupun moneter adalah, menjaga momentum pertumbuhan sekaligus stabilitas ekonomi. Dalam hal ini, baiknya pemerintah mempercepat belanja yang berkaitan dengan pembangunan dan bersama dengan BI menjaga inflasi dengan memperhatikan ketersediaan pasokan bahan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News