CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom Bank Permata prediksi neraca dagang Juni 2020 surplus US$ 1,42 miliar


Selasa, 14 Juli 2020 / 15:26 WIB
Ekonom Bank Permata prediksi neraca dagang Juni 2020 surplus US$ 1,42 miliar
ILUSTRASI. Lindungi Produsen Lokal ?- Bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/5). Kementerian Perdagangan akan menerapkan instrumen trade remedies untuk melindungi limpahan produk asing akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memprediksi neraca perdagangan Juni 2020 masih akan mencetak surplus, meski lebih rendah dari capaian surplus Mei 2020. Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, surplus neraca dagang Juni 2020 akan sebesar US$ 1,42 miliar, atau lebih kecil dari surplus neraca dagang Mei 2020 yang sebesar US$ 2,09 miliar. 

"Mengecilnya surplus ini didorong oleh impor yang diperkirakan akan mulai mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya, meskipun secara tahunan, impor masih akan mengalami pertumbuhan negatif 18,47% yoy," kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7). 

Baca Juga: Pemulihan ekonomi jadi penentu masuknya dana asing ke pasar saham

Peningkatan impor secara bulanan didorong oleh mulai menggeliatnya industri pengolahan Indonesia yang tercermin dari peningkatan cukup signifikan dari PMI Manufaktur Indonesia menjadi 39,1 dari sebelumnya yang sebesar 28,6. Selain itu, peningkatan impor juga didorong oleh peningkatan harga minyak dunia sebesar 10,65% mom. 

Sementara itu, ekspor Indonesia diperkirakan akan menguat, meski peningkatannya tidak sebesar peningkatan impor. Namun, secara tahunan ekspor Indonesia masih tercatat negatif 18,02% yoy.

Peningkatan ekspor secara bulanan ini didorong oleh semakin meningkatnya aktivitas manufaktur negara-negara mitra dagang Indonesia, seperti China, India, dan Jepang yang ditandai oleh meningkatnya PMI manufaktur. 

PMI Manufaktur China pada bulan lalu naik tipis ke level 51,2 atau menjadi negara mitra dagang utama Indonesia yang aktivitas manufakturnya meningkat ke fase ekspansif (PMI Manufaktur > 50). 

Baca Juga: Ekonom IKS ramal neraca dagang Indonesia surplus US$ 1 miliar pada Juni 2020

Sementara itu, PMI Manufaktur India meningkat ke 47,2 dan PMI Manufaktur Jepang meningkat menjadi 40,8. Meski meningkat, indeks manufaktur kedua negara tersebut masih belum ekspansif. 

Selain meningkatnya aktivitas manufaktur negara-negara mitra dagang Indonesia, peningkatan ekspor pada Juni 2020 juga didorong oleh harga komoditas ekspor Indonesia, seperti CPO yang naik 6,65% mom dan batubara yang tumbuh 0,29% mom. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×